Hasil identifikasi jenazah korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo akhirnya tuntas hari ini. Total 63 kantong jenazah kini telah teridentifikasi oleh tim DVI Polda Jatim.
"Kami akan menyampaikan hasil operasi DPA pada hari ini tanggal 15 Oktober 2025 tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap lima kantong jenazah yang terdiri dari lima jenazah dan lima kantong jenazah yang cocok atau match dengan lima nomor antemortem," kata Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki saat konfrensi pers di RS Bhayangkara, Rabu (15/10/2025).
Pertama, kantong jenazah dengan nomor PM RSB B-024 teridentifikasi melalui DNA medis dan properti atau barang kepemilikan cocok dengan nomor AM 047 sebagai Sholihan (17), dengan alamat Dusun Konyek Alas Raja Blega, Bangkalan, Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantong jenazah kedua dengan nomor PM RSB B-042 teridentifikasi melalui DNA, medis dan properti atau barang kepemilikan yang cocok dengan nomor AM 005 sebagai Raihan Rafa Aldiyansyah (14), dengan alamat Dusun Langgar, Banyoneng Laok, Geger, Bangkalan.
Ketiga, kantong jenazah dengan nomor PM RSB B-044 teridentifikasi melalui DNA medis dan properti atau barang kepemilikan yang cocok dengan nomor AM 060 sebagai Fairuz Shirojuddin (16) dengan alamat Jalan Singajaya RT 001 RW 001 Singopadu Tulangan Sidoarjo Jawa Timur.
Keempat, kantong jenazah dengan nomor PM RSB B-039 teridentifikasi melalui DNA dan medis cocok dengan nomor AM 017 sebagai Moch. Defa Sharifuddin (17), dengan alamat Dusun Kali Gede RT 001 RW 001 Ngadipiro Wilangan, Nganjuk.
Terakhir, kantong jenazah dengan nomor PM RSB B-038 teridentifikasi melalui medis dan properti atau barang kepemilikan cocok dengan nomor AM 013 sebagai Zaky (12), dengan alamat Planggaran Timur, Lepelle, Robatal Sampang.
Dengan demikian, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi total 63 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima.
"Dari data ante morthem yang melaporkan orang hilang yaitu 63 korban hilang dan sudah teridentifikasi seluruhnya sebanyak 63 orang," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, semua teridentifikasi melalui DNA, properti, dan medis. "Jadi, semua kantong jenazah yang dikirimkan ke kami semuanya teridentifikasi," pungkasnya.
(auh/abq)