Beragam Fakta Menarik Jawa Timur yang Hari Ini Berusia 80 Tahun

Beragam Fakta Menarik Jawa Timur yang Hari Ini Berusia 80 Tahun

Fadya Majida Az-Zahra - detikJatim
Minggu, 12 Okt 2025 17:10 WIB
Ucapan Hari Jadi 80 Tahun Jawa Timur
Hari Jadi Jawa Timur Ke 80 Foto: Instagram @kominfojatim
Surabaya -

Memasuki usia delapan dekade, Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan pembangunan yang berkelanjutan. Sejak berdiri pada 12 Oktober 1945, Jawa Timur telah tumbuh menjadi provinsi dengan kontribusi ekonomi terbesar kedua di Indonesia serta menjadi pusat kemajuan sosial, budaya, dan teknologi yang berperan besar bagi bangsa.

Dilansir dari laman Diskominfo Jatim, perayaan delapan dasawarsa ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum refleksi dan deklarasi semangat "Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh." Usia 80 tahun menandai kematangan dan ketahanan Jawa Timur sebagai lokomotif perekonomian nasional, lumbung pangan, sekaligus pusat peradaban yang tumbuh di tengah keberagaman budaya dan agama.

Upacara Hari Jadi Jatim Ke 80Suasana Upacara Hari Jadi Jatim Ke 80 Foto: Humas Pemprov Jatim

Lalu, seperti apa perjalanan panjang Provinsi Jawa Timur hingga mencapai usia 80 tahun? Berikut kilasan sejarah dan fakta menarik yang mencerminkan perjalanan panjang provinsi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kilas Balik Sejarah dan Perkembangan Jawa Timur

Akar sejarah Jawa Timur dapat ditelusuri sejak abad ke-8 melalui temuan Prasasti Dinoyo di Malang, yang menandakan keberadaan Kerajaan Kanjuruhan sebagai pemerintahan awal di wilayah ini.

ADVERTISEMENT

Pada abad ke-10, Jawa Timur tumbuh menjadi pusat kekuasaan besar di Nusantara dengan berdirinya kerajaan-kerajaan seperti Medang, Kahuripan, Daha-Janggala, dan Singhasari. Masa keemasan pun diraih pada era Kerajaan Majapahit (1293-1527) di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada yang berhasil mempersatukan Nusantara.

Memasuki era Islam, Jawa Timur berperan besar sebagai pusat penyebaran agama Islam. Di wilayah ini berdiri pesantren dan masjid-masjid tua yang menjadi bagian penting sejarah dakwah para Wali Songo. Hingga kini, makam lima wali-Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, dan Sunan Maulana Malik Ibrahim-menjadi destinasi ziarah religi yang ramai dikunjungi setiap tahun.

Secara administratif, Jawa Timur termasuk dalam delapan provinsi pertama yang dibentuk oleh PPKI setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945. R.M.T. Soerjo diangkat sebagai gubernur pertama, dan 12 Oktober 1945 ditetapkan sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.

Dalam perjalanan kemerdekaan, Jawa Timur turut mencatat sejarah penting melalui Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia. Kini, dengan Surabaya sebagai ibu kota sekaligus kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, Jawa Timur terus berkembang menjadi pusat industri, perdagangan, dan pendidikan nasional.

Fakta Penting Jawa Timur

Memasuki usia ke 80 tahun, berikut sederet fakta penting Jawa Timur:

1. Lumbung Pangan dan Penggerak Ekonomi Nasional

Jatim berkontribusi sebesar 31,98% terhadap produksi padi nasional,Jatim berkontribusi sebesar 31,98% terhadap produksi padi nasional, Foto: Instagram @dpmptsp.jatim

Menurut data DPMPTSP Jawa Timur, provinsi ini menyumbang sekitar 31,98% produksi padi nasional, menjadikannya sebagai lumbung pangan utama Indonesia. Tak hanya padi, Jawa Timur juga menjadi penghasil utama jagung, daging sapi, dan hasil perikanan nasional.

Daerah seperti Lamongan, Ngawi, Bojonegoro, hingga Banyuwangi menjadi wilayah produktif di sektor pertanian dan perikanan. Sementara Madura dikenal sebagai sentra sapi potong dan hasil laut. Keberhasilan sektor ini tidak lepas dari dukungan infrastruktur irigasi, sistem distribusi modern, serta kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan nelayan.

Dari sisi ekonomi, Jawa Timur menjadi penopang utama perekonomian Pulau Jawa sekaligus kontributor terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di luar DKI Jakarta. Struktur ekonominya seimbang antara pertanian, industri, dan perdagangan, dengan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan. Kawasan industri di Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan serta pelabuhan besar di Surabaya memperkuat posisi provinsi ini sebagai pusat logistik dan ekonomi Indonesia bagian timur.

2. Pusat Dakwah Islam dan Warisan Wali Songo

Ilustrasi Wali Songo dalam penyebaran agama Islam di IndonesiaIlustrasi Wali Songo dalam penyebaran agama Islam di Indonesia Foto: Foto: Ilustrasi: Fauzan Kamil

Jawa Timur menjadi pusat penting penyebaran Islam di Indonesia. Di tanah inilah para Wali Songo membangun fondasi dakwah melalui pesantren, masjid, dan pendidikan Islam yang terus bertahan hingga kini.

Lima di antara sembilan Wali Songo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Gresik dan Sunan Giri di Gresik, Sunan Bonang di Tuban, serta Sunan Drajat di Lamongan. Makam-makam tersebut kini menjadi tujuan ziarah spiritual yang memadukan nilai sejarah, budaya, dan ekonomi lokal.

Tradisi keagamaan yang diwariskan para wali masih hidup hingga kini melalui ribuan pesantren di Jawa Timur, seperti Tebu Ireng Jombang, Lirboyo Kediri, dan Sidogiri Pasuruan. Pesantren-pesantren tersebut tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

3. Kekayaan Alam dan Wisata Mendunia

Bukit Teletubbis diserbu wisatawan puncak long weekendGunung Bromo Foto: M Rofiq

Dengan luas wilayah mencapai lebih dari 47.000 kilometer persegi, Jawa Timur menyimpan kekayaan geografis yang luar biasa: dari pegunungan hingga pesisir. Beberapa destinasi alamnya bahkan dikenal dunia.

  • Gunung Bromo di Probolinggo menjadi ikon wisata dengan panorama matahari terbit yang menakjubkan dan tradisi Yadnya Kasada masyarakat Tengger.
  • Kawah Ijen di Banyuwangi dikenal dengan fenomena "api biru" yang langka, menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
  • Goa Gong di Pacitan dinobatkan sebagai salah satu gua terindah di Asia Tenggara berkat stalaktit dan stalagmitnya yang berkilau seperti kristal.

Kekayaan alam ini memperkuat posisi Jawa Timur sebagai destinasi wisata utama Indonesia, sekaligus simbol harmoni antara manusia dan alam.

4. Warisan Seni dan Budaya yang Mendunia

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menggelar Syukuran Ponorogo, yang di hadiri oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di Graha Sawala, Gedung Aliwardana, Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2024).Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menggelar Syukuran Ponorogo, yang di hadiri oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di Graha Sawala, Gedung Aliwardana, Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2024). Foto: Pradita Utama

Seni dan budaya Jawa Timur dikenal dinamis dan sarat makna. Salah satu yang paling terkenal adalah Reog Ponorogo, pertunjukan tradisional yang memadukan tarian, musik gamelan, dan simbol keberanian masyarakat Ponorogo. Penari utama mengenakan topeng Singo Barong berbobot hingga 50 kilogram yang digigit menggunakan gigi, simbol kekuatan dan keteguhan hati. UNESCO telah menetapkan Reog sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.

Selain Reog, ada juga Ludruk, teater rakyat khas Jawa Timuran yang menampilkan kisah kehidupan sehari-hari dengan humor dan kritik sosial. Seni ini menggambarkan karakter egaliter dan jenaka masyarakat urban tradisional Jawa Timur.

Ragam tari daerah seperti Tari Remo, Tari Gandrung Banyuwangi, dan Tari Topeng Malangan turut memperkaya khazanah budaya Nusantara dan menjadi daya tarik dalam berbagai festival budaya nasional maupun internasional.

5. Infrastruktur Terpanjang dan Pusat Konektivitas Nasional

Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya di Pulau Jawa dengan Pulau Madura. Ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya di Pulau Jawa dengan Pulau Madura. Ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Foto: Suki/detikJatim

Jawa Timur juga dikenal dengan sejumlah infrastruktur unggulan. Salah satunya adalah Jembatan Suramadu, jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dengan Pulau Madura. Selain itu, provinsi ini memiliki jaringan jalan dan pelabuhan terluas di Indonesia, menjadi jalur vital perdagangan antarprovinsi dan internasional.

Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menjadi simpul utama mobilitas ekonomi, perdagangan, dan pariwisata Indonesia bagian timur.

6. Harmoni dalam Keberagaman

Menjaga harmoni kerukunan antar umat beragama sejatinya  tergambar jelas di Kampung Sawah, Kota Bekasi, Jawa Barat. Toleransi yang jadi tiang pondasi sudah lama berdiri yang ditanamkan sejak dini.Menjaga harmoni kerukunan antar umat beragama sejatinya tergambar jelas di Kampung Sawah, Kota Bekasi, Jawa Barat. Toleransi yang jadi tiang pondasi sudah lama berdiri yang ditanamkan sejak dini. Foto: Pradita Utama

Dengan populasi lebih dari 41 juta jiwa, Jawa Timur adalah rumah bagi berbagai etnis dan agama. Suku Jawa, Madura, Tengger, dan Osing hidup berdampingan dalam semangat guyub rukun.

Provinsi ini juga memiliki Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) tertinggi di Indonesia. Perayaan keagamaan berbagai umat berlangsung damai, memperlihatkan wajah toleransi yang mengakar kuat di masyarakat. Kolaborasi lintas agama dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan menjadi cerminan bahwa keberagaman di Jawa Timur bukan sumber perpecahan, melainkan kekuatan yang memperkaya identitas daerah.

Delapan dekade perjalanan bukan waktu yang singkat. Jawa Timur telah menunjukkan diri sebagai provinsi tangguh-kuat secara ekonomi, kokoh secara sosial, dan kaya secara budaya. Dengan semangat "Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh," masyarakat Jawa Timur bertekad melanjutkan langkah maju menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.

Artikel ini ditulis oleh Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom




(ihc/ihc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads