Viral Siswa SMK di Blitar Diduga Dipukul Kakak Kelas hingga Hidung Retak

Viral Siswa SMK di Blitar Diduga Dipukul Kakak Kelas hingga Hidung Retak

Fima Purwanti - detikJatim
Kamis, 09 Okt 2025 18:15 WIB
Kondisi siswa diduga dipukul kakak kelasnya di Blitar
Kondisi siswa diduga dipukul kakak kelasnya di Blitar (Foto: Istimewa)
Blitar -

Salah seorang siswa SMK di Kabupaten Blitar diduga dipukul kakak kelasnya. Korban diduga mengalami retak pada hidungnya. Peristiwa dugaan pemukulan di sekolah itu viral di media sosial.

Postingan di media sosial Facebook, tampak seorang siswa laki-laki mengalami luka pada bagian hidung dengan balutan perban. Di sampingnya, ada anak laki-laki dan seorang guru.

Sementara dalam caption postingan akun Facebook ag234 tersebut dijelaskan, DF merupakan korban pemukulan oleh kakak kelasnya. Keluarga korban telah meminta keterangan kepada pihak sekolah dan terduga pelaku pemukulan, namun tidak menemukan titik terang. Keluarga korban selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ditelfon oleh wali kelasnya dikabari kalau anak saya dibawa ke Puskesmas Kademangan. Pas itu saya langsung ke sana, dan lihat anak saya sudah bercucuran darah di hidungnya," kata Ibu DF, Istiani saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (9/10/2025).

ADVERTISEMENT

Isti menyebut anaknya diduga dipukul oleh kakak kelasnya saat acara di sekolah. DF tiba-tiba dipukul pada bagian hidungnya oleh terduga pelaku. Adapun korban dan terduga pelaku tidak pernah kenal sebelumnya.

"Langsung saya tanya apakah anak saya yang mulai (perkelahian) atau tidak, jawabnya tidak. Tiba-tiba anak saya dipukul pas terduga pelaku ini lewat di depannya. Anak saya sedang main HP, terus ditarik dan dipukul," jelasnya.

Menurut Isti, aksi pemukulan itu terjadi pada 18 September 2024. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait penyelesaian kasus tersebut. Meskipun pihak sekolah sempat menjanjikan kasus itu dapat segera diselesaikan.

"Kami sudah sabar, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan penyelesaian kasus. Tidak ada itikad baik dari keluarga kakak kelas itu, justru anak kami disebut yang mulai duluan," katanya.

Isti mengaku pihaknya kecewa dengan pihak terduga pelaku dan sekolah karena tidak segera menyelesaikan permasalahan tersebut. DF juga menolak masuk sekolah karena trauma. Kini, keluarga sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian.

"Anak saya tidak mau sekolah karena trauma, kami menyayangkan kakak kelas itu dan sekolah yang tidak segera menyelesaikan ini. Kami tidak minta uang, hanya tanggungjawab. Kami sudah sabar selama ini, sekarang terpaksa kami laporkan ke polisi untuk proses lebih lanjut," jelasnya.

Terpisah, Kasat reskrim Polres Blitar AKP Momon Suwito membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sebab, peristiwa itu baru dilaporkan pada Minggu ini.

"Benar (ada laporan). Masih kami dalami, unit PPA masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mohon waktu," katanya saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (9/10/2025).




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads