Posko Crisis Center untuk Keluarga Ponpes Sidoarjo Dibuka di RS Bhayangkara

Posko Crisis Center untuk Keluarga Ponpes Sidoarjo Dibuka di RS Bhayangkara

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 06 Okt 2025 10:10 WIB
Posko Crisis Center RS Bhayangkara untuk keluarga korban Ponpes Sidoarjo.
Posko Crisis Center RS Bhayangkara untuk keluarga korban Ponpes Sidoarjo.. Foto: Istimewa
Surabaya -

Tenda posko Crisis Center didirikan Polda Jatim di RS Bhayangkara H S Samsoeri Mertojoso Surabaya. Posko tersebut disiapkan bagi keluarga korban robohnya bangunan Ponpes Al-Khoziny Buduran Sidoarjo.

Kabiddokes Polda Jatim Kombes M Kusnan Marzuki mengatakan, posko tersebut diperuntukkan bagi keluarga korban yang menunggu pengumuman identitas jenazah oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.

Sejak Jumat malam (3/10/2025), beberapa keluarga korban memilih menginap di tenda posko yang telah disiapkan petugas di RS Bhayangkara Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluarga korban yang menunggu hasil identifikasi sudah kami siapkan tenda posko Crisis Center RS Bhayangkara," kata Khusnan dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).

Khusnan berharap keluarga korban tetap dekat dengan sumber informasi resmi. Sebab, hingga Minggu (5/10/2025), pihaknya masih terus menerima jenazah korban yang ditemukan dalam proses evakuasi.

ADVERTISEMENT

"Kami berharap keluarga korban dapat memberikan dukungan kepada Tim DVI dengan mengirimkan foto terakhir, selfie, maupun rekam medis para korban," ujarnya.

Update terbaru dari BNPB di hari kedelapan operasi pencarian pagi ini, total ada 50 jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Sidoarjo yang telah ditemukan. Sementara, korban selamat sebanyak 104 orang, dan 13 orang lainnya masih dalam pencarian.

Proses evakuasi pun terus berlangsung. Targetnya, evakuasi para korban yang terjebak reruntuhan bangunan akan rampung pada hari ini.

"Kami menargetkan hari ini akan selesaikan pencarian korban, dari Basarnas maupun Kodim mengatur schedule, dan diharapkan hari ini akan selesai evakuasi tinggal 13 orang lagi," pungkas Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan.




(irb/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads