.webp)
Di tengah upaya evakuasi pasca-runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dari Polresta Sidoarjo menunjukkan kepedulian sosial. Mereka turut menjaga kebersihan lingkungan di sekitar posko keluarga korban.
Tak hanya fokus pada pengamanan proses pencarian dan evakuasi, mereka turut bergabung bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo dan relawan untuk membersihkan area posko dari tumpukan sampah plastik, bungkus makanan, dan minuman yang berserakan.
AKP Arie Indriani, perwira Polwan Polresta Sidoarjo mengatakan bahwa kebersihan menjadi aspek penting yang tidak boleh diabaikan dalam situasi darurat seperti yang terjadi di Ponpes Al Khoziny Buduran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebersihan dan kenyamanan masyarakat dari sampah adalah hal penting. Untuk mewujudkannya, kita tidak boleh hanya bertumpu pada petugas dinas terkait, tetapi semua yang ada di lokasi harus ikut peduli menjaga kebersihan lingkungan," ujar Arie saat ditemui di lokasi, Jumat (3/10/2025).
Ia menambahkan, kehadiran Polwan dalam kegiatan sosial seperti ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat kebersamaan sekaligus meringankan beban psikologis masyarakat yang berduka.
Upaya Polwan bersama relawan dan dinas terkait ini pun mendapat tanggapan positif dari keluarga korban yang ada di posko keluarga korban ponpes ambruk tersebut.
"Terima kasih atas kepedulian petugas dari dinas terkait dan kepolisian yang turut memperhatikan kebersihan di posko keluarga dan kawasan pesantren," ungkap Agus, salah satu keluarga korban asal Pamekasan.
Kegiatan bersih-bersih ini dilakukan secara berkala demi menjaga lingkungan tetap nyaman dan higienis, terutama karena posko saat ini menjadi tempat berkumpul bagi banyak keluarga dan relawan.
Sementara itu, proses evakuasi korban di area reruntuhan Ponpes Al Khoziny masih terus berlangsung dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian dan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat.
(dpe/hil)
