7 Siswa SDN Bojonegoro Dilarikan ke Puskesmas Diduga Keracunan MBG

7 Siswa SDN Bojonegoro Dilarikan ke Puskesmas Diduga Keracunan MBG

Ainur Rofiq - detikJatim
Kamis, 02 Okt 2025 18:43 WIB
Siswa SDN di Bojonegoro diduga keracunan MBG
Siswa SDN di Bojonegoro diduga keracunan MBG (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Surabaya -

Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, siang tadi mengalami dugaan keracunan akibat menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Mereka dikabarkan sakit setelah menyantap menu makanan yang dibagikan hari ini. Para siswa yang sakit langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapat perawatan medis. Salah satu guru SDN Tumbrasanom mengatakan, ada tujuh siswanya yang diduga keracunan dengan gejala lemas, mual, dan sakit perut.

"Anak-anak saat ini sedang dirawat di Puskesmas Kedungadem dengan didampingi orang tua," ucap guru SDN Tumbrasanom, Kamis (2/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang dihimpun detikJatim menyebut, di antara tujuh siswa itu ada yang dirujuk ke RSUD Sumberrejo, Bojonegoro.

ADVERTISEMENT

"Kabarnya begitu. Kami belum tahu persis. Kami di sini masih bingung semua," tutur guru tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro juga turun tangan dengan melakukan pengecekan di lokasi dan mengambil sampel makanan yang dibagikan kepada siswa SDN Tumbrasanom maupun SMA Kedungadem.

Kejadian ini memicu kemarahan Kepala Desa Trumbasanom, Juminto, yang menegaskan siap membekingi para guru apabila ingin menolak atau mengembalikan MBG yang dinilai berisiko membahayakan pelajar.

"Untuk para pengusaha SPPG jangan hanya berpikir untung saja, keselamatan pelajar juga harus dipikirkan," tegas Juminto, Kamis (2/10).

Juminto menuturkan, selama ini pemerintah desa tidak pernah dilibatkan dalam program MBG di wilayahnya.

"Koordinasi saja tidak pernah," ujarnya.

Pasca dugaan keracunan massal yang menimpa warganya, Juminto langsung menginstruksikan guru di tingkat taman kanak-kanak maupun pos PAUD agar lebih selektif dalam menerima dan membagikan menu MBG.

"Saya minta untuk dikembalikan atau ditolak jika makanan dinilai membahayakan siswa. Saya siap membekingi para guru jika terjadi apa-apa, karena mereka adalah warga saya," tegas Juminto.

Kades Juminto mengaku belum mengetahui secara pasti siapa pemilik SPPG tersebut. "Yang saya tahu, SPPG itu ada di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro," pungkasnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads