.webp)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo terpaksa dihentikan sementara. Alasannya, distribusi makanan kerap datang terlambat hingga mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Daripada KBM berantakan, akhirnya kami putuskan untuk mundur dulu dari program ini," ujar Kepala SDMT Ponorogo, Jainal Abidin, saat ditemui wartawan, Senin (29/9/2025).
Jainal menjelaskan, keterlambatan distribusi sudah sering terjadi. Bahkan puncaknya pada Kamis pekan lalu, makanan yang seharusnya tiba pukul 11.30 WIB baru datang sekitar pukul 14.38 WIB, ketika sebagian besar siswa sudah pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan sekali dua kali, tapi sudah sering terlambat. Setelah musyawarah bersama pihak sekolah dan wali murid, akhirnya diputuskan mulai 29 September ini kami hentikan dulu," tegasnya.
Pihak sekolah sempat menanyakan kendala tersebut kepada koordinator dapur SPPG di Kelurahan Tonatan. Dari penjelasan yang diterima, keterlambatan terjadi karena masalah teknis, salah satunya proses pengolahan makanan yang masih dilakukan manual.
"Kontrak awal memang setahun, tapi untuk sementara kami stop dulu. Sudah ada komunikasi dengan pihak dapur," ujarnya.
Jainal menambahkan, saat ini SDMT memiliki sekitar 908 siswa dari kelas I hingga VI. Untuk kebutuhan makan siang, sekolah akan kembali menggunakan dapur mandiri seperti sebelum program MBG berjalan.
"Program makan siang tetap ada, tapi kami kelola sendiri. Sementara untuk MBG, kami hentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan," pungkasnya.
(auh/hil)
