Kapan Cuaca Terik dan Suhu Udara Panas di Jatim Berakhir? Ini Kata BMKG

Kapan Cuaca Terik dan Suhu Udara Panas di Jatim Berakhir? Ini Kata BMKG

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 29 Sep 2025 14:25 WIB
Asian woman drying sweat in a warm summer day
Ilustrasi cuaca panas (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media)
Surabaya -

Cuaca terik dan suhu udara yang dirasakan panas masih terjadi di Jawa Timur, termasuk di Kota Surabaya. Suhu udara bahkan dilaporkan mencapai 36 derajat celcius di beberapa wilayah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa suhu akan berangsur menurun saat memasuki awal musim hujan. Sebagian wilayah di Jawa Timur sendiri diprediksi akan mulai memasuki awal musim hujan pada Oktober 2025.

"Suhu panas yang dirasakan akan menurun saat memasuki awal musim hujan," ujar Prakirawan BMKG Juanda Shanas Prayuda saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (29/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shanas turut menjelaskan bahwa terjadinya cuaca terik dan suhu yang dirasakan panas ini dipengaruhi oleh posisi matahari yang tengah berada di sekitar equator.

"Posisi matahari saat ini berada di sekitar equator, sehingga menambah panas yang dirasakan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kondisi langit yang cenderung cerah saat ini juga membuat sinar matahari dapat langsung tersalurkan ke permukaan bumi tanpa hambatan.

Oleh karena itu, BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada di tengah terjadinya cuaca terik ini.

"Masyarakat diimbau selalu menggunakan pelindung kulit dan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan dan menghindari paparan matahari langsung," imbau Shanas.

Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai terjadinya bencana kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan.

"Hindari aktivitas pembakaran sampah atau membuang puntung rokok sembarangan. Kemudian bijak menggunakan air bersih dan memaksimalkan pembangunan atau perbaikan saluran air selama musim kemarau," tambahnya.

Terakhir, masyarakat dapat mengakses informasi terkini mengenai peringatan dini cuaca melalui kanal resmi BMKG.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads