KAI Daop 8 Surabaya meraih dua Rekor MURI sekaligus pada peringatan hari jadinya yang ke-80. Pencapaian itu diraih melalui kegiatan monumental bertajuk "Parade Kereta Penumpang: Livery Terbanyak dari Masa ke Masa", sebuah perayaan yang memadukan nostalgia, inovasi, dan kebanggaan budaya bangsa.
Dua rekor yang berhasil dicatat yakni Parade Kereta dengan Jenis Livery Terbanyak serta Fashion Show Pakaian Adat Pertama di Atas Kereta. Kegiatan ini menjadi bentuk penghargaan atas perjalanan panjang perkeretaapian nasional, mulai dari era DKA, PJKA, PERUMKA, hingga KAI yang terus bertransformasi melalui identitas visual dan peningkatan layanan.
Livery kereta sendiri merupakan simbol semangat zaman, inovasi layanan, sekaligus warisan budaya visual transportasi publik Indonesia. Pada parade kali ini, sebanyak 11 livery kereta penumpang periode 1980-2008 ditampilkan dalam rangkaian Kereta Luar Biasa (KLB). Rangkaian tersebut terdiri atas enam livery kelas eksekutif, dua livery kelas bisnis, dan tiga livery kelas ekonomi, termasuk livery ikonik KA Argo Bromo Anggrek berwarna merah jambu yang melegenda pada masanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parade juga menghadirkan dua lokomotif klasik penarik kereta, yakni CC2018348 (merah-biru, era 1991-2008) dan CC2030203 (putihbergaris biru, era 1995-2011). Tak hanya itu, Balai Yasa Surabaya Gubeng turut memperkenalkan inovasi terbaru mereka, yakni Kereta Petani.
Parade Kereta Penumpang: Livery Terbanyak dari Masa ke Masa Foto: Dok. KAI Daop 8 Surabaya |
Rute parade bersejarah ini dimulai dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Sidoarjo, Tulangan, Tarik, Mojokerto, lalu kembali melewati Tarik dan Sepanjang sebelum berakhir di Surabaya Gubeng.
Pemecahan rekor kedua yakni fashion show pakaian adat dari seluruh provinsi di Indonesia yang digelar di atas kereta yang tengah melaju. Sebanyak 30 model tampil dalam pertunjukan tersebut, menjadikannya yang pertama di Indonesia. Paduan budaya Nusantara dengan modernitas transportasi ini menghadirkan pengalaman unik bagi para penumpang.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 400 peserta, mulai dari komunitas pecinta kereta api se-Pulau Jawa, perwakilan eksternal, hingga anak-anak panti asuhan.
"Pemecahan rekor MURI ini menjadi kado istimewa tepat di HUT ke-80 KAI. Melalui parade livery dan fashion show pakaian adat di atas kereta, kami ingin menghadirkan pengalaman berkesan yang membangkitkan kebanggaan budaya Indonesia sekaligus mendekatkan KAI dengan pelanggan," kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Minggu (28/9/2025).
"Momentum ini juga menjadi hadiah bagi masyarakat serta menegaskan komitmen kami untuk terus Semakin Melayani," tambahnya.
Luqman menegaskan, perpaduan nilai sejarah, budaya, dan inovasi menjadikan perayaan ini bukan sekadar pemecahan rekor, melainkan juga penorehan jejak mendalam dalam 80 tahun perjalanan perkeretaapian nasional.
"Lebih dari sekadar sarana transportasi, kereta api telah menjadi saksi perjalanan bangsa, menyimpan jutaan kisah di setiap keberangkatan dan kedatangan. Melalui parade ini, KAI tidak hanya menghubungkan stasiun demi stasiun, tetapi juga merangkai sejarah, budaya, dan masyarakat dalam satu perjalanan penuh makna dan kebanggaan," pungkasnya
(ihc/ihc)













































