Kota Pahlawan diprediksi mengalami cuaca berawan sepanjang hari ini pada Sabtu (27/9/2025). Berdasarkan data prakiraan BMKG, suhu udara berkisar antara 25-34 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan relatif 39-81 persen.
Kondisi tersebut menunjukkan cuaca khas perkotaan pesisir yang panas, namun lembap. Pagi hari diperkirakan lebih sejuk dengan suhu sekitar 25-28 derajat Celsius, kemudian berangsur menghangat, hingga mencapai titik terpanas sekitar 33-34 derajat Celsius pada siang hari.
Menjelang sore, suhu kembali turun perlahan seiring menebalnya awan. Meski langit berawan, sinar matahari tetap menembus tipis sehingga masyarakat disarankan tetap menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar ruang, seperti topi, payung, atau tabir surya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Melihat Lagi Potensi Megathrust Banyuwangi |
Tingginya kelembapan juga membuat udara terasa lebih gerah, sehingga penting menjaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air. Waktu terbaik untuk aktivitas luar ruangan relatif berada pada pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB atau menjelang sore ketika suhu mulai menurun.
Sedangkan pada malam hari, kondisi berawan dan lembap masih mendominasi udara Surabaya. Cuaca berawan ini merupakan ciri umum musim peralihan di kawasan tropis. Kendati tampak teduh, potensi radiasi UV tetap ada dan peluang hujan ringan bisa muncul secara lokal.
Potensi Cuaca Ekstrem di Jatim
BMKG menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem di Jawa Timur. Untuk hari Sabtu (27/9/2025), BMKG tidak mendeteksi adanya potensi cuaca ekstrem. Kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Jatim diperkirakan relatif tenang dengan langit berawan dan hujan ringan yang bersifat lokal.
Namun, warga diimbau waspada pada Minggu (28/9/2025). Berdasarkan prakiraan, sebagian wilayah Jawa Timur berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Fenomena cuaca ekstrem di Jawa Timur beberapa hari ke depan lazim terjadi pada masa peralihan musim, ketika pola angin dan kelembapan udara berubah cepat sehingga memicu pembentukan awan konvektif.
BMKG meminta masyarakat untuk mengantisipasi dampak yang mungkin timbul, seperti genangan air di kawasan rawan banjir, pohon tumbang, dan gangguan lalu lintas akibat angin kencang. Warga juga diharapkan rutin memantau pembaruan informasi cuaca resmi agar aktivitas tetap aman dan lancar.
(auh/irb)