Pakar ITS: Gempa M 5,3 Banyuwangi Bukan dari Zona Megathrust

Pakar ITS: Gempa M 5,3 Banyuwangi Bukan dari Zona Megathrust

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 25 Sep 2025 21:20 WIB
Gempa Banyuwangi
Gempa Banyuwangi (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Gempa bumiMagnitudo 5,3 (sebelum dimutakhirkan ditulis 5,7) mengguncang wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/9) sekitar pukul 16.04 WIB. Pakar Geologi ITS, Dr Ir Amien Widodo menyebut bahwa gempa tersebut tidak berkaitan dengan zona megathrust.

Untuk informasi, zona megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur pada zona subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai. Zona ini terbagi atas segmen-segmen yang aktif bergerak. Saat terjadi gerakan di segmen ini, maka akan memicu terjadinya guncangan atau gempa bumi.

"Gempa M 5,3 Banyuwangi tidak ada hubungannya dengan zona megathrust," ujar Amien saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (25/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amien yang juga merupakan peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS turut menjelaskan bahwa gempa ini berasal dari sesar aktif yang melewati Situbondo, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

"Sesar aktif yang lewat Situbondo, perpanjangan dari Sesar Bali-Sesar Lombok," jelasnya.

Ia turut mengungkapkan bahwa gempa ini tidak menimbulkan potensi terjadinya tsuniami, sebagaimana informasi yang telah disampaikan oleh BMKG.

"Tidak (memicu) terjadinya tsunami," pungkas Amien.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 5,3 mengguncang wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB.

Melalui website-nya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di laut, tepatnya 46 kilometer Timur Laut Banyuwangi.

Gempa tersebut terjadi pada koordinat 7,82 Lintang Selatan dan 114,47 Bujur Timur dengan kedalaman 12 kilometer.

BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, warga diimbau untuk selalu memantau informasi gempa terkini dari kanal resmi BMKG.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads