Gempa bumi tektonik bermagnitudo M 5,3 (sebelum dimutakhirkan ditulis 5,7) mengguncang Banyuwangi, Jawa Timur dan Bali pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB. BMKG mencatat, gempa utama itu diikuti dengan lima gempa susulan.
"Hingga pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,3," kata Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, dalam keterangannya.
BMKG memastikan, gempa utama merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,87° LS dan 114,45° BT atau sekitar 40 km timur laut Banyuwangi dengan kedalaman 12 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guncangan gempa dirasakan cukup luas. Di Banyuwangi dan Penebel, getaran tercatat pada skala intensitas IV MMI. Di Lumajang, Kuta, Denpasar, dan Buleleng mencapai skala III MMI.
Sementara itu di Jember dan Bondowoso berada pada skala II-III MMI, dan di Surabaya, Pasuruan, Situbondo, Pamekasan, hingga Mataram berada pada skala II MMI. Meski dirasakan hingga lintas provinsi, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta selalu memantau informasi resmi dari kanal BMKG.
(auh/hil)