Belasan Siswa SMA di Lamongan Keracunan, Dapur MBG Disterilisasi

Belasan Siswa SMA di Lamongan Keracunan, Dapur MBG Disterilisasi

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 18 Sep 2025 18:10 WIB
Dapur MBG di Lamongan
Dapur MBG di Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan mendapat perhatian serius. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jetis, selaku penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) langsung menyeterilkan dapur produksi.

Pengelola SPPG Jetis, Frangky Irawan mengatakan, pihaknya langsung menghentikan sementara aktivitas dapur setelah mendapat informasi adanya siswa yang keracunan.

"Terkait permasalahan yang di SMA Negeri 2 itu, kemarin langsung saya lakukan tindak lanjut dengan menyeterilkan dapur. Kita mencari tahu sumbernya dulu seperti apa," kata Frangky Irawan kepada wartawan, Rabu (18/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sterilisasi, lanjut Frangky, pihaknya juga sudah mengirimkan sampel makanan ke laboratorium untuk diuji. "Saya sudah bersurat ke pusat, untuk pemberhentian sementara dulu. Dan uji lab juga sudah saya luncurkan ke sana. Jadi biar kita sama-sama terang," tambahnya.

Meski demikian, Frangky menilai dugaan penyebab keracunan belum bisa dipastikan hanya dari makanan MBG. Menurutnya, jumlah siswa yang terdampak tidak sebanding dengan jumlah penerima MBG di SMA 2 Lamongan yang mencapai sekitar 1.200 siswa.

ADVERTISEMENT

"Kalau semisal itu keracunan (MBG), kan tidak mungkin cuma 12 yang keracunan," jelasnya.

Frangky berharap investigasi dilakukan menyeluruh, termasuk kondisi siswa maupun makanan lain yang dikonsumsi. Ia juga menegaskan siap dievaluasi bila terbukti MBG menjadi penyebab utama keracunan.

"Kalau kita memang salah, ya siap dievaluasi. Tapi kalau dari pihak luar yang salah ya juga harus ikut disalahkan," tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, Chaidir Annas, menyebut timnya sudah turun ke lokasi untuk mengambil sampel makanan dan air di sekolah.

"Kami mencari data perkembangan dari kasus keracunan, dengan memeriksa lingkungan sekolah, sama pengambilan sampel air dan makanan," katanya.

Kepala SMA Negeri 2 Lamongan, Sofyan Hadi, juga memastikan distribusi MBG dihentikan sementara hingga hasil uji laboratorium keluar.

"Kepada anak-anak, diimbau agar menjaga kesehatan masing-masing, misalkan mau makan ya cuci tangan pakai sabun, supaya sehat," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 13 siswa SMA Negeri 2 Lamongan diduga mengalami keracunan massal setelah diduga menyantap makanan bergizi gratis (MBG). Akibatnya, mereka terpaksa dilarikan ke sejumlah rumah sakit.

Humas SMA Negeri 2 Lamongan, Anggraeni membenarkan adanya siswa yang dilarikan ke rumah sakit karena keracunan. Pihaknya tidak bisa berspekulasi apa penyebabnya.

Para siswa, lanjut Anggraeni, diketahui mulai mengalami gejala sekitar pukul 14.30 WIB. Lalu pada pukul 15.38 WIB tiga siswa dibawa ke RS Narsul Ummah.

"Mengalami pusing, mual, gitu nggih, terus sampai muntah. Kemudian kami tidak berspekulasi karena apa, karena kami bukan dokter. Sehingga kami langsung bawa ke rumah sakit Nasrul Ummah ini," kata Anggraeni kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).




(abq/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads