Pemkab Jember Sebut Angka Kemiskinan Turun 0,34 Persen

Pemkab Jember Sebut Angka Kemiskinan Turun 0,34 Persen

Yakub Mulyono - detikJatim
Kamis, 18 Sep 2025 14:39 WIB
Plt. Kadiskominfo Jember Regar Jeane Dealan Nangka
Plt. Kadiskominfo Jember Regar Jeane Dealan Nangka. Foto: Yakub Mulyono - detikJatim
Jember -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menyebut angka kemiskinan di Jember saat ini sudah turun 0,34 persen. Angka tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jember.

"Saya baru saja menyelesaikan rapat dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Jember. Dan itulah hasil datanya," kata Plt. Kadiskominfo Jember Regar Jeane Dealan Nangka, Kamis (18/9/2025).

Angka penurunan kemiskinan itu, sambung Regar, terjadi setelah Bupati Muhammad Fawait menjabat. Pihaknya menegaskan, Bupati Fawait berhasil mengurangi angka kemiskinan pada tingkat terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data terbaru menunjukkan bahwa dalam tujuh bulan kepemimpinannya, Gus Bupati beserta tim berhasil menurunkan angka kemiskinan absolut. Dari sebelumnya sebesar 224.077 jiwa, kini menjadi 216.076 jiwa," ujarnya.

Regar menambahkan, pencapaian ini merupakan angka kemiskinan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Tingkat kemiskinan turun secara bertahap dari 9,01 persen di tahun 2024, menjadi 8,67 persen di tahun 2025.

ADVERTISEMENT

"Ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,34 persen," paparnya.

Mengenai angka inflasi, Regar menyampaikan, Kabupaten Jember masih stabil pada angka 2,06 persen. Ini lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur dan tingkat nasional.

"Selain itu Jember juga mengalami deflasi dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Agustus 2025, deflasi tercatat sebesar 0,04 persen dan pada Juli 2025 sebesar 0,34 persen," tambahnya.

Kata Regar, hasil ini didukung oleh sejumlah usaha yang dilakukan. Diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

"Termasuk dukungan pemerintah melalui program-program yang menciptakan lapangan kerja. Contohnya program padat karya dan pemberdayaan usaha mikro kecil, kebangkitan sektor pertanian dan perkebunan, serta komoditas seperti kopi, kakao dan restorasi pasar tradisional," jelasnya.

"Terakhir kami terus melaksanakan pembangunan publik daerah di sektor-sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, penguatan lembaga di desa, ekonomi masyarakat, infrastruktur pedesaan, serta pertanian dan wilayah pedesaan," tandasnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads