Sejumlah kerabat korban bus tabrak rumah di Probolinggo mulai berdatangan ke Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di Jl. Jaya Negara, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates. Mereka menanti kedatangan para korban yang dibawa dari RS di Probolinggo menggunakan mobil ambulans RSBS.
Para kerabat korban tampak menunggu di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSBS. Wajah duka tampak jelas terlihat.
"Saya dapat kabar sore tadi kalau saudara saya meninggal akibat kecelakaan di Probolinggo," kata Opik, Minggu (14/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria ini mengaku merupakan kakak angkat Hendra, karyawan RSBS yang meninggal akibat bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan sepulang dari berwisata di gunung Bromo. Bukan hanya Hendra, namun istri dan anak perempuan Hendra juga menjadi korban meninggal dunia.
"Istrinya buka konter. Sedangkan anaknya masih duduk di kelas satu SD. Anak kedua. Anak pertamanya tidak ikut," jelas Opik.
Menurut Opik, Hendra selama ini tinggal di Desa Serut, Kecamatan Panti. Desa itu merupakan tempat kelahiran sang istri.
"Kalau Hendra asalnya di daerah Kauman (Kecamatan Patrang). Seminggu sekali biasanya datang ke Kauman untuk bersih-bersih rumah ayahnya," terangnya.
Opik mengaku terkejut dengan kematian adik angkatnya itu. Sebab sebelumnya tidak ada firasat apa pun jika adik angkatnya itu akan pergi untuk selamanya akibat kecelakaan.
"Nggak ada firasat apa pun. Semua baik-baik saja. Almarhum juga dikenal baik dan ramah sama tetangga," kenangnya.
Rencananya, jenazah Hendra akan dimakamkan di Desa Serut, Kecamatan Panti. Hingga pukul 19.15 WIB, mobil ambulans yang membawa korban belum tiba di RSBS Jember.
Sementara Direktur Utama RSBS Jember dr. Faida dalam status WA sekitar pukul 18.15 WIB menyebut pihaknya membawa korban dari Probolinggo dengan 23 ambulans dan 5 kendaraan penumpang.
"Kami start berangkat dengan 23 ambulans dan 5 kendaraan penumpang. Bismillah," tulisnya.
(dpe/abq)