Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menggelar Rapat Pelaksanaan Monitoring Jatim bersama Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri dan Forkopimda Jatim. Rapat ini membahas soal kondisi Jawa Timur usai terjadi aksi demonstrasi yang berujung ricuh beberapa waktu lalu.
Dalam rapat ini, Kemendagri meminta sejumlah daerah di Jatim untuk mengaktifkan kembali siskamling untuk menjaga keamanan.
"Dalam rangka menjaga kamtibmas, kami ke berbagai daerah yang ada unjuk rasa. Kami membahas berbagai hal mulai advokasi Forkopimda, duduk dengan tokoh masyarakat, sampai pengaktifan kembali siskamling," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi di Kantor Gubernur Jatim, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita fokus mengaktifkan siskamling pada tatanan RT/RW untuk dihidupkan lagi dan disempurnakan. Tadi Forkopimda Jatim sudah memberi masukan, ini catatan kami untuk cermati dan tindaklanjuti menjadi kebijakan yang tepat," tambahnya.
Teguh mengatakan, sejumlah siskamling aktif di beberapa titik Jawa Timur. Namun, perlu ditingkatkan dan disempurnakan formulanya agar bisa berjalan maksimal.
Teguh menyebut sejumlah daerah yang sempat terjadi unjuk rasa dan berujung kericuhan mendapat atensi khusus dari Kemendagri untuk mengaktifkan kembali Siskamling.
"Siskamling di beberapa daerah masih aktif, tapi kita harap semua (daerah) segera. Kita dapat masukan komprehensif dari berbagai daerah, nanti ada kebijakan yang akan disampaikan ke daerah-daerah. Siskamling dilakukan di daerah-daerah yang ada unjuk rasa, dan lebih fokus lagi ke daerah yang ada anarkisnya," bebernya.
"Kita sudah duduk bersama mengkaji akar masalah dan kejadiannya sampai aksinya di mana saja kemudian kerusakan apa semua dan proses hukum. Kita fokus mengaktifkan siskamling yang harus disesuaikan dengan kondisi," lanjutnya.
Sementara itu, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menyebut Siskamling bukan sesuatu yang baru di masyarakat. Di Jatim, ada 145.000 Pos Siskamling yang siap diaktifkan.
"Siskamling ini kan bukan sesuatu yang baru. Tapi perwakilan Kodam Brawijaya menyampaikan perlu ada peremajaan. Perlu melibatkan Gen Z diajak ke siskamling ya. Jangankan Gen Z, milenialnya ini seperti usia kami-kami ini juga memang masih perlu digugah lagi untuk lebih rajin seperti generasi-generasi sebelum kita. Jadi milenial, Gen Z memang perlu digugah untuk aktif di siskamling," bebernya.
"Pengaktifan siskamling ini bukan semata-mata karena kejadian baru-baru ini, tapi banyak sekali hal yang memang siskamling perlu diaktifkan. Tapi 145.000 pos siskamling di Jatim itu artinya belum semua RT punya pos, tapi kalau di tingkat RW hampir semua sudah punya pos siskamling," tambahnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini menyebut 25 kabupaten/kota se-Jatim telah merespons surat dari Kemendagri soal pengaktifan Siskamling. Ia harap semua daerah segera menyetujui program siskamling.
"Prinsip Jawa Timur akan semaksimal mungkin ada 25 kabupaten kota yang sudah menindaklanjuti surat edaran mendagri. Kita harap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya total 38 bisa menindaklanjuti. Kita akan fokus juga meremajakan anggota siskamling untuk bagaimana bergantian menjaga wilayahnya masing-masing tanpa mengganggu aktivitas di keesokan harinya," bebernya.
"Bahkan di dalam inventaris posko siskamling juga ditemukan ada borgol. Nah, ini tadi kita mesti pastikan siapa yang bisa menggunakan borgol. Kan gitu kan? Karena borgol ini kan ada yang berwenang. Hal ini masih kami koordinasi dengan Bakesbangpol, Satpol PP sebagai leading sektor untuk menindaklanjuti surat edaran Mendagri," tandasnya.
(faa/hil)