Ratusan Ojol Surabaya Salat Gaib untuk Affan Bersama Santri dan Ulama

Ratusan Ojol Surabaya Salat Gaib untuk Affan Bersama Santri dan Ulama

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 03 Sep 2025 20:21 WIB
Ratusan ojol bersama ulama dan santri di Surabaya salat gaib untuk Affan Kurniawan dan korban kerusuhan lainnya.
Ratusan ojol bersama ulama dan santri di Surabaya salat gaib untuk Affan Kurniawan dan korban kerusuhan lainnya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Ratusan ojek online (ojol) bersama santri, ulama, dan warga Surabaya mengikuti Istigasah, Doa Bersama, dan Salat Gaib di Siwalankerto, Surabaya. Doa dan Salat Gaib ini ditujukan ke Affan Kurniawan dan korban lainnya yang meninggal akibat kerusuhan beberapa waktu lalu.

Pantauan detikJatim, acara ini diawali istigasah bersama yang dipimpin Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim. Setelah itu, para ojol dan masyarakat mengikuti salat gaib berjemaah.

Selanjutnya, mereka doa bersama sembari selawatan. Mereka kemudian mengibarkan bendera Merah Putih sebagai bentuk damai dan mendoakan agar Indonesia tetap kondusif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiai Asep mengatakan doa bersama tersebut menjadi gerakan penopang bangsa agar terhindar dari provokasi yang dapat memecah belah persatuan.

"Kalau negara ini isinya provokator, maka akan hancur. Maka harus ada kelompok penopang yaitu mereka yang bertanggung jawab ikut menjaga keberadaan Indonesia," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ketua Umum Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) menjelaskan dalam Alquran disebutkan bahwa Allah menitipkan bumi kepada hamba-hamba yang saleh untuk dijaga keberlanjutannya. Karena itu, doa bersama dipandang sebagai ikhtiar spiritual sekaligus sosial untuk menolak provokasi.

Ratusan ojol bersama ulama dan santri di Surabaya salat gaib untuk Affan Kurniawan dan korban kerusuhan lainnya.Ratusan ojol bersama ulama dan santri di Surabaya salat gaib untuk Affan Kurniawan dan korban kerusuhan lainnya. Foto: Istimewa)

"Doa semacam ini penting agar provokator semakin mengecil dan hilang. Kita harus membela pemerintahan yang sah," kata Asep menambahkan.

Menurut dia, provokator kerap muncul dengan tujuan melemahkan bangsa melalui isu-isu yang menyesatkan, termasuk menuduh pihak yang baik sebagai koruptor, padahal mereka sendiri yang melakukan tindakan merugikan negara.

"Paling berteriak maling itu justru maling. Jangan sampai masyarakat termakan provokasi seperti ini," ucapnya.

Asep juga mengingatkan agar masyarakat, termasuk generasi muda, tidak menjadi alat provokasi pihak-pihak yang ingin mengacaukan stabilitas.

"Anak-anak kecil jangan sampai dijadikan alat provokasi. Kita semua harus introspeksi diri dan bersama-sama menjaga bangsa ini," katanya.

Ia menilai di balik gerakan provokatif terdapat kepentingan asing maupun kelompok tertentu yang selama ini menikmati eksploitasi sumber daya Indonesia.

"Apakah di tambang ilegal, minyak, atau perkebunan, mereka terusik dengan kepemimpinan sekarang. Karena itu mereka memunculkan provokator. Namun masyarakat sudah paham," tutur Asep.

Doa bersama ini, lanjutnya, menjadi teladan bahwa gerakan spiritual dapat memperkuat ketahanan sosial sekaligus memberikan dukungan nyata terhadap pemerintah dan aparat keamanan.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads