Nasib tragis dialami pengamen berinisial RW (20). Warga Wonokromo itu ditemukan tewas setelah nekat nyebur ke kali Jagir karena panik dikejar Satol PP Surabaya.
Jenazah korban ditemukan sekitar 500 meter dari titik awal dilaporkan tenggelam pada Senin (25/8) sekitar pukul 12.07 WIB.
Kepala Satpol PP Surabaya Achmad Zaini mengatakan, setelah ada kejadian pengamen tewas setelah pilih nyebur ke sungai karena panik ditertibkan, pihaknya akan lebih humanis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa ini pembelajaran buat kita semua khususnya saya pimpinan Satpol PP, tentunya kerja kawan-kawan sudah bagus, tapi akan lebih baik lagi lebih humanis lagi untuk penegakan perda," kata Zaini saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).
Zaini juga mendatangi rumah duka dan menyampaikan bela sungkawa ke keluarga korban. Ia menyebut pihak keluarga memahami kondisi saat itu.
"Alhamdulillah beliau sudah memahami, kami berbelasungkawa kepada ibu dan kakak almarhum," ujarnya.
"Saya atas nama pribadi dan Satpol PP mengucapkan bela sungkawa ke seluruh keluarga yang ditinggalkan mudah-mudahan almarhum diberi tempat sebaik-baiknya di sisi Yang Maha Kuasa," tambahnya.
Ia memastikan, saat kejadian petugas hanya patroli di sekitar lokasi. Bahkan tidak ada tindakan represif dari Satpol PP.
"Iya setiap saat patroli. Iya (kemarin) humanis. Lewat saja sebenarnya kawan-kawan," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang laki-laki berinisial RW (20) tenggelam di Sungai Jagir pada Minggu (24/8). Petugas yang mendapat laporan kemudian melakukan pencarian.
Informasi yang dihimpun, korban merupakan pengamen yang panik karena dikejar Satpol PP Surabaya saat razia. Korban yang ketakutan lantas terjun ke sungai pukul 01.35 WIB.
(auh/hil)