Gunung Semeru kembali mengalami erupsi, Selasa (26/8) sekitar pukul 05.08 WIB. Tinggi kolam teramati Β± 500 m di atas puncak gunung dengan ketinggian 4176 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukdas menambahkan saat ini status Level II (Waspada). Atas dasar ini, pihaknya mengeluarkan tiga rekomendasi untuk masyarakat. Pertama, Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak," terangnya.
Kedua, masyarakat juga tak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Terakhir, warga juga diimbau untuk waspada potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tandasnya.
(dpe/abq)