Kepala Terminal Purabaya Akui Tak Mampu Basmi Calo Tanpa Dukungan

Kepala Terminal Purabaya Akui Tak Mampu Basmi Calo Tanpa Dukungan

Suparno - detikJatim
Senin, 25 Agu 2025 18:30 WIB
Terminal Purabaya
Terminal Purabaya (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Sidoarjo -

Kepala Terminal Purabaya, Eko Hadi Prasetyo mengakui pihak tidak mampu memberantas praktik percaloan secara mandiri tanpa dukungan aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri. Hal ini disampaikan menyusul viralnya video insiden calo yang diamuk penumpang di pintu keluar Terminal Purabaya beberapa hari lalu.

"Kalau di dalam terminal insyaallah aman karena selalu ada patroli dari tenaga keamanan kami. Tapi kalau di luar, itu sudah bukan kewenangan kami. Makanya kami harap ada back-up dari TNI dan Polri agar bisa sama-sama patroli untuk menekan percaloan," ujar Eko, Senin (25/8/2025).

Eko menegaskan, calo adalah ranah kriminal yang menjadi tugas dan fungsi kepolisian dan TNI, sementara pihak terminal lebih fokus pada pelayanan transportasi dan pengelolaan fasilitas. Menurutnya, jumlah personel keamanan internal sangat terbatas, padahal Terminal Purabaya merupakan terminal terbesar di Indonesia dengan mobilitas penumpang yang tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada surat tugas resmi, aparat kepolisian maupun TNI bisa ditempatkan secara bergiliran. Terutama jelang Natal dan Tahun Baru, ini sangat penting," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Selain menggandeng aparat, Terminal Purabaya juga melakukan berbagai perbaikan layanan. Di antaranya, penataan ulang fasilitas toilet umum dan penyamarataan ukuran loket tiket online dan offline untuk menghindari kecemburuan antar-penjual. Terminal juga mendorong sosialisasi pembelian tiket daring agar penumpang bisa pesan tiket langsung dari rumah dan terhindar dari praktik calo.

"Kalau online sebenarnya lebih praktis. Penumpang bisa pesan dari mana saja tanpa perlu datang ke terminal dulu. Ini juga salah satu cara menutup celah calo," jelas Eko.

Meski demikian, Eko menyadari pemberantasan calo sepenuhnya sangat sulit, mengingat faktor ekonomi yang membuat sebagian orang terpaksa menjadi calo untuk mencari nafkah. "Kalau menghilangkan sama sekali memang sulit, tapi yang penting kami berusaha menekan seminimal mungkin sehingga penumpang merasa aman dan nyaman," tegasnya.

Eko juga mengingatkan bahwa fenomena penumpang memilih naik bus dari luar terminal demi menghindari calo justru berpotensi merugikan dan mengganggu lalu lintas.

"Kalau naik dari luar yang bukan halte resmi, itu bisa ganggu lalu lintas dan merugikan penumpang sendiri. Kami pastikan di dalam terminal lebih aman," ujarnya.

Ke depan, Terminal Purabaya berkomitmen mempererat kerja sama dengan Polsek Waru dan Koramil setempat. Dengan dukungan TNI-Polri dan perbaikan pelayanan, Eko optimistis citra Terminal Purabaya yang selama ini lekat dengan masalah calo dapat diperbaiki.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan dugaan pengeroyokan terhadap seorang calo penumpang di pintu keluar Terminal Bus Purabaya, Sidoarjo, viral di media sosial. Polisi kini tengah melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Waru, AKP Adik Agus Putrawan, membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa terjadi pada Rabu (20/8/2025) dini hari, tepatnya sekitar pukul 03.00 WIB.

"Menurut keterangan saksi, korban yang merupakan calo penumpang bernama Rudi, berusaha mencarikan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) jurusan Banyuwangi untuk seorang penumpang. Namun, beberapa bus jurusan Banyuwangi menolak mengangkut penumpang tersebut," ujar Agus kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads