- Maulid Nabi 2025 Versi Pemerintah (Kemenag)
- Maulid Nabi 2025 Versi Muhammadiyah
- Maulid Nabi 2025 Versi NU
- Mengapa Ada Perbedaan Penentuan Tanggal Maulid Nabi?
- Amalan yang Dianjurkan Saat Maulid Nabi 1. Membaca Salawat 2. Mengikuti Majelis Ilmu dan Pengajian 3. Bersedekah dan Berbagi dengan Sesama 4. Mempelajari Sirah Nabawiyah 5. Memperbanyak Doa dan Dzikir
Umat Islam akan segera memperingati salah satu momen penting dalam sejarah Islam, yakni Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, sosok teladan utama bagi umat Islam di seluruh dunia.
Berdasarkan catatan sejarah Islam, Nabi Muhammad saw. lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 M). Oleh karena itu, setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah selalu diperingati sebagai Maulid Nabi.
Lantas, Maulid Nabi 2025 jatuh pada tanggal berapa dalam kalender Masehi? Berikut jadwal Maulid Nabi 2025 menurut Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maulid Nabi 2025 Versi Pemerintah (Kemenag)
Menurut kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, awal bulan Rabiul Awal 1447 Hijriah jatuh pada Senin 25 Agustus 2025. Dengan perhitungan tersebut, maka 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah atau Maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan Jumat 5 September 2025.
Peringatan ini juga akan masuk dalam daftar hari libur nasional 2025, sehingga umat Islam dapat memperingatinya melalui berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, salawat, hingga perayaan tradisi keagamaan di berbagai daerah.
Maulid Nabi 2025 Versi Muhammadiyah
Sementara itu, menurut perhitungan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah, awal bulan Rabiul Awal 1447 Hijriah jatuh sehari lebih awal, yakni pada Minggu 24 Agustus 2025.
Dengan demikian, Maulid Nabi 1447 Hijriah versi Muhammadiyah diperingati pada Kamis 4 September 2025. Perbedaan satu hari ini wajar terjadi karena Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah.
Maulid Nabi 2025 Versi NU
Adapun menurut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), awal bulan Rabiul Awal 1447 Hijriah jatuh pada Senin 25 Agustus 2025, sama dengan perhitungan Kementerian Agama.
Hal ini diumumkan melalui Surat Keputusan LF PBNU Nomor 92/PB.08/A.II.01.13/13/08/2025 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris Asmui Mansur pada Rabu 23 Agustus 2025. Dengan perhitungan tersebut, Maulid Nabi Muhammad saw. versi NU jatuh pada Jumat Kliwon 5 September 2025.
Mengapa Ada Perbedaan Penentuan Tanggal Maulid Nabi?
Perbedaan penetapan tanggal Maulid Nabi 2025 antara Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah terjadi karena adanya perbedaan metode penentuan awal bulan Hijriah. Muhammadiyah menggunakan hisab wujudul hilal, sementara NU dan Pemerintah menggunakan rukyatul hilal bil fi'li (pengamatan hilal) yang dikombinasikan hisab.
Meski berbeda, peringatan Maulid Nabi tetap memiliki makna yang sama, yaitu momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. dan mempererat ukhuwah umat Islam. Oleh karena itu, masyarakat disarankan mengikuti kalender yang digunakan masing-masing ormas atau lembaga yang diikuti.
Amalan yang Dianjurkan Saat Maulid Nabi
Peringatan Maulid Nabi tidak hanya sebatas perayaan, tetapi juga menjadi momen penting untuk meningkatkan kualitas ibadah. Beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan saat Maulid Nabi antara lain sebagai berikut.
1. Membaca Salawat
Membaca salawat kepada Rasulullah saw. merupakan amalan utama saat Maulid Nabi. Hal ini sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Mengikuti Majelis Ilmu dan Pengajian
Banyak masjid dan majelis taklim mengadakan pengajian khusus membahas sejarah hidup Rasulullah saw. Mengikuti kegiatan ini dapat menambah wawasan sekaligus memperkuat kecintaan umat kepada Nabi.
3. Bersedekah dan Berbagi dengan Sesama
Sedekah merupakan amalan mulia yang sangat dianjurkan kapan pun, termasuk pada momen Maulid Nabi. Umat Islam bisa berbagi makanan, bantuan, atau rezeki lainnya kepada yang membutuhkan.
4. Mempelajari Sirah Nabawiyah
Maulid Nabi menjadi kesempatan untuk kembali membuka sejarah kehidupan Rasulullah saw., baik melalui buku, ceramah, maupun kajian sirah. Dari sini, umat Islam dapat mengambil teladan akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memperbanyak Doa dan Dzikir
Selain salawat, memperbanyak doa dan dzikir juga dianjurkan. Umat Islam dapat memohon keberkahan, kesehatan, dan keselamatan untuk diri, keluarga, serta umat secara luas.
Perbedaan ini sejatinya tidak mengurangi esensi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang selalu menjadi momen penuh keberkahan bagi umat Islam untuk memperbanyak salawat, doa, dan refleksi atas teladan Rasulullah.
(ihc/irb)