Habis Parkir Liar Terbitlah Penertiban Polisi Cepek di Surabaya

Round Up

Habis Parkir Liar Terbitlah Penertiban Polisi Cepek di Surabaya

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 23 Agu 2025 08:47 WIB
Tim Gabungan Angkut Jukir Liar di Area KBS
Ilustrasi polisi cepek/Foto: Aprilia Devi
Surabaya -

Pemkot Surabaya kian tegas dalam menata wajah kota. Setelah memberantas parkir liar, Pemkot Surabaya kini mengalihkan perhatian ke penertiban 'polisi cepek' atau sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas).

Penertiban ini beriringan dengan kebijakan larangan parkir di Tepi Jalan Umum (TJU), termasuk di kawasan ikonik Tunjungan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, Dishub segera menindaklanjuti keberadaan supeltas. Ia menilai keberadaan polisi cepek kerap menimbulkan kemacetan sekaligus rawan konflik dengan pengguna jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini memang sudah kita mulai sebenarnya dengan Dishub untuk memetakan (supeltas) yang ada di titik-titik itu. Karena saya juga merasakan, waktu mau belok (putar balik) malah tambah macet," kata Eri, Jumat (22/8/2025).

Eri meminta Plt Kepala Dishub Surabaya Trio Wahyu Bowo untuk mendata seluruh supeltas. Mereka yang berasal dari Surabaya akan diarahkan ke pekerjaan yang lebih layak.

ADVERTISEMENT

"Kalau itu (supeltas) orang Surabaya, kasih pekerjaan yang layak. Kan kami punya Padat Karya, jadi kita akan tarik ke situ, kita sosialisasi itu dan sekarang sudah mulai berjalan," ujarnya.

Menurut Eri, keberadaan polisi cepek tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga menimbulkan keprihatinan lantaran penghasilan mereka jauh dari cukup.

"Kadang saya juga miris, kenapa wargaku ada yang seperti itu, lalu hidupnya bagaimana? Pendapatannya berapa? Disamping itu, juga mengganggu orang lain, kadang ada (yang meminta uang) kemudian orang itu tidak terima, lalu tambah macet," jelasnya.

Ia menegaskan penertiban polisi cepek dan parkir liar akan menjadi fokus utama untuk mempercantik tata kota. "Karena memang kami konsentrasinya ke sana (supeltas dan parkir liar)," pungkasnya.

Di sisi lain, kebijakan larangan parkir TJU per 1 Agustus juga menimbulkan reaksi. Sejumlah kafe dan restoran di Jalan Tunjungan memasang poster bertuliskan 'Save Tunjungan', 'Selamatkan Tunjungan' hingga 'Satu Tujuan Satu Tunjungan'. Mereka khawatir omzet tergerus akibat larangan parkir di depan usaha mereka.

Namun, Plt Kepala Dishub Surabaya Trio Wahyu Bowo menegaskan Tunjungan Romansa tetap ramai pengunjung meski larangan diberlakukan.

"Terkait omzet dan lain sebagainya mungkin kita bisa melihatnya pada hari-hari biasa ataupun weekend, pengunjung di Jalan Tunjungan ramai. Secara kasat mata, visual kita lihat bisa. Tapi kalau omzet turun, ya mungkin kurang pas ya dengan adanya secara kasat mata seperti itu," kata Trio saat ditemui detikJatim di Balai Kota, Jumat (22/8/2025).

Dishub telah menyiapkan kantong parkir yang tersebar dan disosialisasikan lewat media sosial. Menurut Trio, berjalan kaki sedikit dari kantong parkir menuju Tunjungan bukanlah masalah besar.

"Saya rasa berimbang kalau memang misalkan pengunjung di jalan tunjungan itu jalan kaki sedikit enggak ada masalah," ujarnya.

Trio menilai larangan parkir justru membawa dampak positif. Jalan Tunjungan kini lebih rapi dan nyaman untuk pengguna jalan maupun pejalan kaki.

"Sekarang kita kalau melewati Jalan Tunjungan benar-benar kita bisa melihat langsung estetika kawasan Jalan Tunjungan ini memang benar-benar, ya setara dengan jalan Malioboro, Kota Lama di Semarang," jelasnya.

Sebagai penyeimbang, Pemkot juga menyiapkan hiburan live musik di tiga titik Tunjungan Romansa setiap Rabu hingga Minggu, pukul 19.00-23.00 WIB.

"Pemerintah Kota Surabaya tidak tinggal diam, kami juga memberikan solusi lain yaitu dengan memberikan hiburan atau live musik di Jalan Tunjungan setiap hari Rabu sampai dengan Minggu, mulai dari pukul 19.00-23.00 WIB," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Parkir Liar di Stadion Jalak Harupat, Tarif Mobil Rp 100 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads