Lutut Nyeri Saat Berjalan atau Olahraga? Ini Sebab & Cara Tanganinya

Lutut Nyeri Saat Berjalan atau Olahraga? Ini Sebab & Cara Tanganinya

Ihfadzillah Yahfadzka - detikJatim
Rabu, 20 Agu 2025 09:30 WIB
Young fit man holding knee with hands in pain after suffering muscle injury broken bone leg pain sprain or cramp during running workout. In Body pain and sport training injury and body health care.
Foto: Getty Images/iStockphoto/SB Arts Media
Jakarta -

Lutut menjadi andalan utama untuk melakukan olahraga. Namun, lutut juga rentan cedera yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri karena sering kali digunakan.

Jika nyeri terus muncul saat berjalan, menekuk, atau bahkan saat istirahat, menandakan lutut membutuhkan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Dokter Spesialis Ortopedi di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Reyner Valiant Tumbelaka, M.Ked.Klin., Sp.OT menjelaskan penyebab nyeri lutut yang tak normal. Menurutnya, ada berbagai faktor nyeri pada lutut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyeri lutut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera ligamen seperti robekan pada ligamen anterior cruciatum (ACL) yang menyebabkan lutut jadi tidak stabil dan nyeri tajam, bursitis atau peradangan pada bantalan sendi, hingga masalah pada tulang rawan," ungkap dr. Reyner dalam keterangan tertulis, Selasa, (19/8/2025).

Menurut dr. Reyner, nyeri lutut yang berlangsung lama perlu diwaspadai, terlebih jika disertai pembengkakan, suara 'kletak' saat lutut digerakkan, atau kesulitan meluruskan dan menekuk lutut. Ia menyarankan untuk segera memeriksakan diri agar penanganan dapat dilakukan sejak dini untuk mencegah kerusakan sendi yang lebih serius.

ADVERTISEMENT

Untuk mengetahui penyebab nyeri lutut, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan rontgen, MRI, atau CT scan. Pemeriksaan ini bertujuan melihat anatomi lutut secara detail dan menemukan area yang bermasalah agar langkah penanganan selanjutnya bisa direncanakan dengan tepat.

"Penanganan nyeri lutut umumnya dimulai dengan terapi non-operatif seperti pemberian obat anti-inflamasi, obat anti-radang (kortikosteroid) yang disuntikkan ke bagian sendi yang sakit, hingga fisioterapi. Jika kondisi tidak membaik dengan pengobatan awal, tindakan operatif seperti Arthroscopy untuk melihat dan menangani masalah sendi, atau dapat pula dilakukan tindakan Total Knee Replacement (TKR) yang mengganti sendi lutut dengan implan khusus dari logam atau plastik," ungkap dr. Reyner.

Lebih lanjut, dr. Reyner mengungkapkan, penanganan operatif perlu dilakukan di layanan kesehatan dengan fasilitas medis lengkap dan canggih seperti Mayapada Hospital Surabaya yang kini memiliki teknologi robotik VELYSβ„’ Robotic-Assisted Solution untuk operasi lutut prosedur lebih aman, presisi, dan memberikan kenyamanan serta hasil optimal bagi pasien.

Teknologi ini tersedia di layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya untuk membantu tim dokter ortopedi melakukan operasi lutut. Melalui teknologi ini, keseluruhan anatomi dan pergerakan lutut pasien ditampilkan secara real-time dalam format 3D selama operasi, sehingga implan dapat dipasang secara presisi dan seimbang.

"Teknologi robotik membantu dokter mengambil tindakan yang lebih tepat, sesuai kondisi tiap pasien. Bagi pasien sendiri, dapat merasakan manfaatnya langsung, dengan risiko komplikasi lebih rendah, pemulihan jadi lebih cepat, dan gerak pascaoperasi pun terasa lebih nyaman, dan pasien dapat lebih cepat kembali beraktivitas," jelas dr. Reyner.

Dokter Reyner juga menekankan pentingnya menyadari tanda-tanda awal masalah lutut dan segera mengambil langkah antisipatif dengan berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi. Jika keluarga mengalami keluhan lutut sakit saat berjalan, jangan ragu untuk datang ke layanan komprehensif khusus tulang dan sendi seperti Orthopedic Center Mayapada Hospital.

Selain itu, Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya, dr. Bona Fernando, M.D., FISQua mengatakan, Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya memiliki tim dokter multidisiplin yang siap memberikan perawatan menyeluruh mulai dari deteksi dini, diagnosis, penanganan, hingga perawatan pasca tindakan. Selain bantuan teknologi canggih, pasien juga akan didampingi selama pemulihan dengan program rehabilitasi bersama fisioterapis yang berpengalaman.

"Kami mengutamakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care) melalui tim dokter multidisiplin berpengalaman di Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya. Layanan ini didukung oleh Orthopedic Board yang terdiri dari dokter spesialis dan subspesialis ortopedi Mayapada Healthcare, yang berkolaborasi dalam inovasi layanan, pengembangan tenaga medis, dan standarisasi pelayanan Orthopedic Center di seluruh unit. Kehadiran teknologi medis mutakhir, juga akan meningkatkan kenyamanan pasien (patient experience) dan keamanan pasien (patient safety)," ungkapnya.

Bagi yang berdomisili di Surabaya atau wilayah Jawa Timur, bisa menjadwalkan konsultasi di Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya bersama tim dokter yang siap menangani dengan berbagai pilihan penanganan yang lebih modern dan presisi, termasuk prosedur bedah lutut dengan teknologi robotik untuk hasil yang lebih optimal dan pemulihan yang lebih cepat.

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, pasien dapat membuat jadwal konsultasi dokter dengan mudah melalui aplikasi MyCare untuk melihat jadwal praktik dokter dan unit rumah sakit Mayapada Hospital terdekat. Mycare dapat membantu memantau gaya hidup sehat melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk memantau detak jantung, langkah kaki, kalori terbakar, dan Body Mass Index (BMI).

Berbagai edukasi kesehatan serta informasi promo layanan kesehatan di Mayapada Hospital dapat dibaca melalui fitur Health Articles & Tips. Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store, dan nikmati reward point berupa potongan harga untuk pengguna baru di berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.




(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads