Seniman Tjandra Kerton menceritakan ayahnya Sudjana Kerton pada tahun 1978 mengaku didatangi dan diculik alien di daerah Dago, Bandung. Cerita itu digambarkan lewat lukisan yang kini dipamerkan di Agora Exhibition.
Wakil Ketua BETA UFO Indonesia Anugerah Sentot Sudono (Nugy) melihat hasil karya tersebut, dan bertemu Tjandra Kerton di Agora Exhibition. Pameran tersebut menampilkan beberapa karya dari almarhum Sudjana Kerton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Sudjana Kerton Diculik Alien dan Diajak ke Planet Lain
Kisah Sudhana Kerton diculik alien ini terkenal dan ditulis dalam buku Tafakur di Galaksi Luhur, yang ditulis almarhum Dedy Suardi. Sebuah artikel juga tertempel pada salah satu sisi dari stan galeri Tjandra Kerton berjudul "Ringkasan Ingatan Tjandra Kerton tentang Penculikan Sudjana Kerton oleh Alien di Bandung".
Dalam artikel tersebut diceritakan, sekitar bulan Maret atau Mei 1978, hujan turun membasahi lingkungan sekitar galeri tempat Sudjana Kerton tinggal. Di galeri yang belum dialiri listrik itu, Sudjana hidup bersama Tjandra Kerton, seorang pembantu, seekor kucing, dan beberapa ayam peliharaan.
Rumah Sudjana sendiri masih dalam proses pembangunan, sehingga selama menunggu rumah selesai, mereka menempati galeri tersebut. Sementara istri Sudjana Kerton, yang berkewarganegaraan asing, belum kembali ke Indonesia pada masa itu.
"Saya malam itu tidur nyenyak tanpa bermimpi. Tetapi, keesokan paginya ayah terlihat murung dan turun dari galeri lebih lama dari biasanya," kata Tjandra.
Kemudian Sudjana melihat ayam-ayam di kandang ketakutan dan menemukan jejak misterius mirip kuku belah di rumput belakang galeri. Ayahnya meyakini jejak tersebut berasal dari pendaratan UFO, sebab rumput tersebut mengering.
Beberapa waktu kemudian, Sudjana menceritakan bahwa dirinya terbangun pada tengah malam, dan melihat dua atau tiga sosok kecil berkepala besar seperti telur, dan bermata hitam besar. Ayahnya saat itu mengaku lumpuh sementara sebelum dibawa ke sebuah pesawat luar angkasa dengan keadaan diangkat.
Di dalam UFO, Sudjana bertemu makhluk humanoid berukuran besar, berjubah, dan berkomunikasi secara telepati dengan Sudjana. Lalu, mengajaknya berkeliling planet lain, dan menyampaikan pesan tentang makna kehidupan serta kesatuan semua ciptaan di alam semesta yang diciptakan pencipta yang sama.
Sudjana saat itu juga mengaku melihat dunia yang dipenuhi bangunan dari es atau mineral putih, dan kota-kota di planet lain. Ia pun kembali sadar di tempat tidurnya, tapi keesokan paginya mendengar dengungan aneh.
Pendapat BETA UFO Indonesia
Setelah peristiwa itu, Sudjana melukis empat karya bertema UFO, termasuk lukisan minyak berjudul Dreaming of UFOs menggambarkan pendaratan pesawat dan jejak kaki di tanah. Cetakan gips jejak tersebut pernah dibuat, namun kini hilang.
Tetapi,Tjandra Kerton meyakini foto-foto dari cetakan itu masih ada. Seorang tetangga, almarhum Dedi Suardi, yang juga pengamat UFO yang memiliki teleskop pribadi, pernah mendapat cerita tersebut dari Sudjana.
"Apa yang dialami Sudjana Kerton adalah sebuah pengalaman yang luar biasa. Pengalaman yang menggambarkan penculikan, pemeriksaan medis, serta kunjungan Sudjana Kerton bersama aliennya mengitari planet-planet yang lain," kata Ketua BETA UFO Mohammad Reza Wardhana, Kamis (14/8/2025).
Ia mengatakan, kondisi Sudjana cukup banyak dialami orang-orang yang diculik alien, kemudian diperiksa secara medis oleh mereka, serta mendapatkan pesan spiritual. Lalu, dikembalikan lagi ke Bumi.
"Seperti kasus orang yang bernama Benjamin Solari Paravaccini, seorang pelukis yang dibawa alien nordic (alien yang berwujud seperti orang Eropa). Paravaccini mendapatkan ilham serta pesan-pesan tentang keadaan Bumi yang akan kian kacau," pungkasnya.
(irb/hil)