Penampakan Macan Tutul Tertangkap Kamera BKSDA di Gunung Lawu

Round Up

Penampakan Macan Tutul Tertangkap Kamera BKSDA di Gunung Lawu

Auliyau Rohman - detikJatim
Minggu, 10 Agu 2025 10:20 WIB
Macan tutul tertangkap kamera di Gunung Lawu
Macan tutul tertangkap kamera di Gunung Lawu (Foto: Tangkapan layar)
Magetan -

Sebuah video penampakan macan tutul di hutan Gunung Lawu tengah ramai beredar di media sosial. Hewan liar itu terekam kamera trap yang dipasang oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dan Jawa Tengah.

ADM KPH Lawu, Adi Nugroho, membenarkan penampakan satwa langka tersebut.

"Yang memasang kamera trap memang pihak BKSDA baik Jawa Timur dan Jawa Tengah karena Gunung Lawu ada di dua wilayah provinsi," ujar Adi kepada detikJatim, Sabtu (9/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi menjelaskan, kemunculan macan tutul di Gunung Lawu bukanlah hal baru. Kamera trap BKSDA beberapa kali menangkap gambar hewan ini.

"Bukan yang pertama muncul dan sering juga tertangkap kamera trap milik BKSDA," papar Adi.

ADVERTISEMENT

Adi juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik.

"Mungkin tidak usah panik dan dulu juga pernah di-release oleh BKSDA Jatim," tandas Adi.

Sementara itu, BBKSDA Jawa Timur pernah memastikan macan tutul belum punah di sekitar Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan melalui akun Instagram @bbksda_jatim_official pada Jumat (9/9/2022). Dalam unggahan itu, BBKSDA menulis bahwa seekor macan tutul terekam kamera yang terpasang di kawasan Hutan Lindung KPH Lawu Selatan.

Macan tutul tersebut terlihat melintas di antara pepohonan. Secara fisik, ciri-cirinya jelas menunjukkan bahwa hewan itu adalah macan tutul.

BBKSDA menjelaskan, pemasangan kamera trap bertujuan untuk inventarisasi dan verifikasi potensi keanekaragaman hayati, khususnya satwa target macan tutul.

"Hal ini memperkuat bahwa spesies macan tutul memang masih ada di alam bebas, khususnya di kawasan hutan lindung Lawu daerah selatan," tulis BBKSDA.

Dalam unggahan yang sama, BBKSDA juga mengingatkan agar masyarakat tidak merusak atau mengambil kamera yang terpasang di kawasan tersebut. Sebab, satu unit kamera telah hilang dari lokasi.

"Kepada seluruh masyarakat kami imbau untuk tidak merusak atau mengambil kamera trap yang terpasang di kawasan yang menjadi target inventarisasi dan verifikasi kehati tinggi, agar kita semua bisa mengetahui potensi sumber daya genetik yang kita miliki," tulis BBKSDA.

Halaman 2 dari 2
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads