.webp)
Pemkab Jember akan memberikan insentif kepada 22 ribu guru ngaji. Hal ini merupakan bentuk komitmen Pemkab dalam mensejahterakan guru ngaji yang telah menjadi pilar pendidikan moral dan spiritual di masyarakat.
"Guru ngaji adalah tokoh yang sangat berjasa dalam membangun karakter generasi kita. Kita harus memuliakan mereka, sebagaimana mereka memuliakan ilmu dan akhlak," kata Bupati Jember Muhammad Fawait, Kamis (7/8/2025).
Dia menegaskan, program tersebut merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk menjadikan guru ngaji sebagai mitra strategis. Agar, ada yang tetap membina generasi muda Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin guru ngaji sejahtera. Agar mereka semakin semangat membina generasi muda kita," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Sekda) Jember, Nurul Hafid Yasin menjelaskan, bahwa data dari 248 desa dan kelurahan telah berhasil dikumpulkan. Hingga Selasa (5/8) kemarin, secara total ada 24.506 data guru ngaji yang telah diterimanya.
"Setelah penyaringan administrasi dan pengecekan kelayakan, terdapat 462 data TMS (Tidak Memenuhi Syarat). Karena alasan seperti pindah, meninggal dunia atau jumlah santri kurang dari 10 orang," ungkapnya.
Nurul Hafid menambahkan, jumlah final guru ngaji yang akan diverifikasi lanjutan adalah 24.044 orang. Mengingat kuota penerima intensif tahun ini adalah 22.000 orang, maka proses padan data NIK dengan Dispendukcapil menjadi sangat krusial.
"Setelah padan data selesai, Minggu kedua Agustus kami akan turunkan kembali data tersebut ke desa dalam proses uji publik selama tiga hari," paparnya.
"Jika tidak ada sanggahan, maka akan dilanjutkan dengan verifikasi administrasi dan pembukaan rekening Bank Jatim," tandasnya.
(ega/ega)
