.webp)
Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) diwarnai kericuhan. Kericuhan ini terjadi pada hari kedua PPKMB atau Selasa (5/8).
Kericuhan ini berawal dari aksi protes sejumlah mahasiswa baru (Maba) kepada panitia. Protes maba ini terkait dengan penugasan yang dinilai memberatkan.
Dalam video yang beredar, kondisi tak kondusif terjadi ketika maba menduduki area tengah depan Panggung utama. Akibatnya bentrokan tak terhindarkan dan sempat terekam kamera lalu viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentrokan ini mengakibatkan satu orang panitia terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim membenarkan peristiwa tersebut.
"Peristiwa itu terjadi di Gedung Pertemuan R. P. Muhammad Noer UTM," kata Surokim Rabu (6/8/2025).
Menurut Surokim, peristiwa itu terjadi karena ada kesalahpahaman antara maba dan panitia hingga berakhir bentrokan. Sedangkan satu panitia PKKMB yang dilarikan ke rumah sakit diketahui berinisial A.
"Jadi yang masuk rumah sakit, dari pihak panitia bukan maba," ujarnya.
Surokim menambahkan, peristiwa tersebut berawal saat ada sekitar 15 maba yang menyampaikan aspirasinya terkait adanya Liaison officer (LO) yang menawarkan layanan membeli makanan. Tujuannya agar maba bisa melakukan efisiensi waktu, namun harga makanan dinilai maba terlalu mahal.
"Mahasiswa baru tidak berkewajiban menggunakan layanan LO, dan setiap maba diperbolehkan membeli makan sendiri, dan kami sudah selidiki dan hal itu disebabkan kesalahpahaman," tandasnya.
Sementara itu Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UTM Sumriah mengatakan panitia yang dilarikan ke rumah sakit masih menjalani perawatan rontgen.
"Kalau yang dirawat panitia Sei acara yang merupakan mahasiswa," kata Sumriah.
(dpe/abq)
