BPBD Jatim Persilakan Warga Daerahnya Kekeringan Minta Bantuan Air Bersih

BPBD Jatim Persilakan Warga Daerahnya Kekeringan Minta Bantuan Air Bersih

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 05 Agu 2025 22:15 WIB
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto usai menerima kunjungan pejabat Australia di Kantor BPBD Jatim.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto usai menerima kunjungan pejabat Australia di Kantor BPBD Jatim. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Memasuki puncak musim kemarau ini BPBD Jawa Timur mengimbau warga waspada dengan potensi kekeringan. Warga diminta turut aktif melaporkan dan meminta bantuan ke BPBD apabila di wilayahnya terjadi kelangkaan air bersih akibat musim kemarau.

"Kami minta warga bisa memanajamen air dengan baik, dan jika kesulitan mendapat akses air bersih akibat kekeringan dampak musim kemarau bisa meminta bantuan ke BPBD kabupaten/kota setempat. Nanti jika BPBD kabupaten/kota belum bisa mencukupi, maka BPBD Jatim akan membantu," kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto usai menerima kunjungan pejabat Australia di Kantor BPBD Jatim, Selasa (5/8/2025) sore.

Gatot mengatakan bahwa titik kekeringan di Jatim pada 2025 ini diprediksi akan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, masih ada hujan di tengah puncak musim kemarau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini masih ada wilayah yang hujan, dari tahun lalu ada 819 titik di tingkat desa yang terjadi kekeringan, kalau sekarang kurang lebih potensinya ada 815. Jumlah itu terdapat di 222 kecamatan dan 26 kabupaten," terangnya.

ADVERTISEMENT

Gatot mengungkap saat ini sudah ada 3 kabupaten yang mengajukan bantuan ke BPBD Jatim untuk dropping air bersih. Yakni Kabupaten Mojokerto, Bondowoso, dan Kabupaten Probolinggo.

Lebih lanjut, ada sejumlah daerah lain yang berpotensi terjadi kekeringan berdasarkan catatan dari tahun sebelumnya. Yakni di wilayah Bojonegoro, Lamongan, Pamekasan, hingga Sampang.

"Sekarang kita dropping air bersih, juga pengiriman jirigen, tandon, terpal. Kita minta masyarakat manajemen air juga harus baik. Kami juga harap warga turut aktif melaporkan kekeringan di wilayahnya agar kami juga bisa memonitor dan memberikan dropping air bersih. Bisa mendatangi di kantor BPBD kabupaten/kota setempat," bebernya.

Sementara dalam menerima kunjungan Menteri Pembangunan Internasional, sekaligus Menteri Multikulturalisme dan Menteri UKM Australia Doctor Anne Aly, Gatot menyebut Australia terkesan dengan cara Pemprov Jatim mengatasi masalah bencana alam.

"Kami kedatangan menteri dari Australia yang meninjau kemajuan penanganan bencana di Jatim mulai dari pasca bencana lalu saat bencana. Mereka merespons positif apa yang kami lakukan termasuk kolaborasi kami dengan tim siap siaga dalam mengurusi difabel saat kegiatan bencana," jelasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads