Enggar Wahyu Nicolais Saputro siswa kelas X SMK PGRI 1 Kota Kediri, seorang siawa yang menerima sepatu baru dari teman sekelasnya ternyata merupakan anak yang memiliki smeangat juang dan pantang menyerah untuk belajar dan membantu kehidupan ekonomi keluarganya.
Sebelum sang ibu berpulang, Enggar mendapat pesan untuk selalu menjaga sepatu pemberian almarhumah ibunya. Mulai dari saat masih bagus sampai sudah butut termakan pemakaian. Enggar berjanji menjaga sepatu pemberian teman-temannya itu dengan baik. Seperti menjaga sepatu pemberian ibunya.
"Insya Allah sepatu pemberian teman-teman akan saya jaga dengan baik," kata Enggar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enggar mengaku senang berada di lingkungan dengan teman-teman yang mendukung dirinya dan memiliki rasa solidaritas tinggi.
"Alhamdullilah, bersyukur sekali punya teman-teman yang selalu peduli, solidaritas tinggi," katanya.
Enggar sendiri bersekolah sambil nyambi bekerja menjual tempe mendoan. Ia dan bersama kakaknya, membantu salah satu warga desanya. Setiap hari, setelah mahgrib ia mulai membantu membuat tempe.
Kemudian sekitar pukul 2 dini hari sampai pukul 4 pagi, tempe-tempe itu dijual ke pasar, seperti Pasar Mrican dan Pasar Bulawen.
Selain itu ia juga berjualan di sekolah, berkat bantuan teman-temanya. "Jam 2 pagi saya berangkat ke pasar. Setelah pulang dari pasar jam 4, goreng tempe untuk dijual disini. Alhamdulilah berkat bantuan teman-teman," jelas bungsu dari tiga bersaudara tersebut.
Enggar sendiri bertekad menuntaskan masa belajarnya di SMK PGRI 1 Kediri. Tak pernah terpikir dalam benaknya untuk berhenti dari sekolah meski hidupnya penuh tantangan.
"Tidak ada. Saya ingin lulus sekolah sampai selesai dan mencari kerja," tegasnya.
Enggar berharap perjuangannya bisa menjadi inspirasi bagi para remaja dan anak-anak lain untuk tetap semangat.
Aksi solidaritas para siswa ini, mendapat apresiasi positif dari pihak sekolah. Meski para siswa baru berkumpul dalam satu kelas selama 1 bulan, tapi rasa solidaritas dan simpati mereka menjadi contoh positif. Apalagi di momen MPLS terkadang banyak isu tentang perundungan.
"Bangga karena memiliki anak-anak yang memiliki jiwa sosial tinggi, kompak dan juga tentunya memiliki solidaritas yang sangat kuat. Apalagi ini kan anak-anak masih kelas 10," ujar Waka Humas SMK PGRI 1 Kediri Dwi Okrin Rianto.
"Artinya apa? Artinya baru beberapa hari mereka berkenalan dan mereka sudah peduli dengan sesama temannya yang kekurangan. Itu merupakan kebanggaan kami sebagai orang tua yang ada di sekolah," katanya.
(dpe/abq)