Pasokan Bahan Bakar Minyak di Kabupaten Jember sudah normal. Hal itu terlihat dari antrean di SPBU yang tidak lagi mengular.
Bupati Jember Muhammad Fawait, menyampaikan, karena BBM sudah normal, maka Surat Edaran belajar secara online dan kerja dari rumah akan dicabut. Semuanya akan kembali belajar di sekolah dan bekerja di kantor masing-masing.
"Mulai besok Senin, semua kembali ke kantor dan sekolah masing-masing," katanya, Minggu (3/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan mengatasi krisis BBM, kata dia, tidak lepas dari koordinasi secara intensif dari semua pihak. Baik Pemerintah Kabupaten, Pertamina, hingga TNI-Polri.
"Kita bekerja sama dengan seluruh pihak. Mungkin tidurnya mereka kurang, bahkan cukup 2-3 jam semalam," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Fawait itu, menyampaikan apresiasinya kepada pihak yang tidak saling menyalahkan dan tidak saling saling lempar tanggung jawab. Hasil dari kerja cepat itu, kata dia, krisis BBM di Jember bisa teratasi.
"Koordinasi dilakukan secara intensif selama seminggu penuh untuk memastikan kondisi kembali normal," paparnya.
Gus Fawait menambahkan, penanganan krisis BBM di Jember merupakan yang tercepat di seluruh Indonesia. Namun, selama jalan penghubung antara Jember-Banyuwangi masih dalam tahap perbaikan, maka koordinasi dari segala aspek harus dilakukan secafa intensif.
"Selama jalan Gumitir perbaikannya belum selesai, kita harus berkoordinasi lebih intensif untuk memastikan stok BBM aman," tandasnya.
(akd/akd)