Sejumlah warga di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Lumajang, nekat menerobos derasnya banjir lahar Gunung Semeru di Sungai Regoyo. Hal tersebut dilakukan demi bisa beraktivitas ke ladang maupun desa seberang.
Setiap hari, warga harus menyebrangi sungai selebar 30 meter yang menjadi jalur utama mereka. Meski arus deras dan berisiko, terutama saat banjir lahar terjadi, warga tetap memilih jalur ini karena dinilai lebih praktis ketimbang memutar jauh melewati jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak sedikit motor warga yang mogok saat menyeberang karena mesin terendam air. Bahkan, ada yang nyaris terseret arus deras.
"Dari ladang mau pulang jadi lewat sini karena lebih dekat dibandingkan lewat jembatan. Meskipun arusnya deras ya terpaksa dilewati," ujar salah satu warga Lasmono kepada detikjatim, Jum'at (1/8/2025).
Rudi, warga lainnya, mengaku memilih jalur berisiko ini karena jembatan penyeberangan berada cukup jauh.
"Kalau lewat jembatan harus memutar sekitar 5 kilometer jadi lewat sini saja lebih dekat," ujar Rudi.
(auh/hil)