Festival mangrove terbesar tahun ini resmi dimulai dari Banyuwangi, daerah dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur. Mengusung tema "Rayakan Mangrove, Rangkai Harapan", Mangrove Festival 2025 menjadi momentum untuk memperkuat komitmen nasional terhadap rehabilitasi mangrove berkelanjutan dan transisi menuju gaya hidup rendah emisi.
Festival ini dibuka di kawasan ikonik Taman Nasional (TN) Alas Purwo, ditandai dengan penanaman mangrove di Jatipapak oleh Wakil Menteri Kehutanan RI, Sulaiman Umar Siddiq.
"Indonesia saat ini tengah menginisiasi proyek rehabilitasi mangrove terbesar di dunia melalui program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR), hasil kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank)," jelas Sulaiman, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
M4CR menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 41.000 hektare dengan penanaman lebih dari 80 juta batang hingga tahun 2027, di empat provinsi prioritas yakni Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
"Proyek ini menjadi wujud nyata komitmen Indonesia dalam aksi iklim berbasis alam, sekaligus kontribusi nyata dalam restorasi ekosistem global," tambahnya .
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kementerian Kehutanan, Dyah Murtiningsih, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Mangrofest 2025, menyampaikan bahwa festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan pemangku kepentingan tentang pentingnya ekosistem mangrove.
"Mangrofest 2025 menjadi ruang berbagi inovasi, kearifan lokal, dan praktik terbaik rehabilitasi mangrove dari berbagai daerah. Lebih dari itu, festival ini juga menumbuhkan komitmen lintas sektor dan generasi untuk menjaga hutan mangrove sebagai penyangga masa depan pesisir Indonesia," jelas Dyah.
Rangkaian festival dibuka dengan Mangrove Harmony Ride, konvoi motor listrik sebagai simbol komitmen terhadap pengurangan emisi karbon dan transisi ke energi bersih.Penggunaan kendaraan listrik menjadi pesan kuat bahwa pelestarian lingkungan bisa dilakukan sejalan dengan gaya hidup modern yang ramah lingkungan.
Komunitas motor listrik Elders Elettrico turut ambil bagian dalam kegiatan ini sebagai bentuk pelibatan generasi muda dan masyarakat urban dalam gerakan konservasi, membawa semangat #HijrahEnergi dan #HijaukanIndonesia lewat aksi nyata dan gaya hidup berkelanjutan.
Simbol sustainibility juga diwarnai dengan sightseeing savana Sadengan, pelepasan 1.000 tukik, serta pameran booth interaktif bersama kelompok masyarakat mangrove di Pantai Trianggulasi.
Berlangsung hingga bulan Oktober, Mangrofest 2025 digelar dengan berbagai kegiatan produktif yang berfokus pada kampanye iklim di seluruh wilayah sasaran.
(auh/abq)