Antusiasme warga Banyuwangi pada ajang balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen terlihat di berbagai sudut kota. Tak hanya berdiri di sepanjang jalur etape, sebagian warga juga memilih menonton siaran langsung secara streaming di warung bakso sambil menikmati makanan favorit mereka.
Salah satu lokasi yang ramai dipenuhi penonton adalah sebuah warung bakso di Kecamatan Cluring. Suasana nobar (nonton bareng) di tempat ini terasa hangat dan meriah.
Wiyono (28), salah seorang pengunjung warung bakso mengaku penasaran dengan balapan sepeda yang digelar setiap tahun di Banyuwangi tersebut. Menurutnya, setiap tahun selalu ada yang berbeda dan tetap menyuguhkan keseruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah biasa nonton tiap tahun, tapi ini beda mau coba nonton streaming bareng-bareng. Ternyata lebih seru kayak nonton bola," ungkap Wiyono, Selasa (29/7/2025).
Pada etape kedua tersebut, pembalap yang tergabung dalam 20 tim menempuh jarak 158,8 kilometer dengan jalur ikonik berupa paving menanjak.
"Kalau nonton langsung paling cuma lihat satu spot saja, tapi kalau streaming bisa lihat semua spot. Katanya mau ada tanjakan paving," tambah Wiyono.
Hal senada disampaikan Puji Wahyudi (31), warga Siliragung yang kebetulan tengah menikmati semangkuk bakso itu pun turut bergabung dalam keseruan nobar internasional Tour de Ijen tersebut.
"Tadi pas makan bakso sama keluarga, kok seru akhirnya ikut nonton. Asik ternyata," jelas Puji.
Ia mengaku terkagum-kagum dengan ketangguhan seluruh pemain. Dengan cuaca yang sesekali panas dan gerimis, dari suhu dingin alas Purwo sampai suhu panas menuju kota, seluruh pemain tampak tetap prima.
"Itu bagus sekali ya kekuatan fisiknya itu. Ada dari Belanda dan beberapa negara yang suhunya dingin tetap kuat walaupun kena panas itu mancalnya tetap kencang," lanjut Puji.
Ia berharap pertandingan yang telah menjadi bagian dari identitas Banyuwangi itu tetap bisa dilangsungkan setiap tahunnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani secara khusus menyebut dukungan masyarakat terhadap kejuaraan Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI ) patut diacungi jempol. Sepanjang jalan, warga Banyuwangi menyambut gegap gempita kejuaraan yang memasuki tahun ke sepuluh tersebut.
"Terima kasih atas seluruh dukungan masyarakat Banyuwangi. Sebagai satu-satunya balapan road race yang masuk agenda UCI di Indonesia, kejuaraan yang berjalan lancar ini akan menjadi wajah Indonesia di pentas balap sepeda internasional," kata Ipuk.
"Kami melihat bagaimana masyarakat begitu antusias di sepanjang jalan. Tertib. Sehingga memudahkan pihak pengamanan bekerja," imbuh Ipuk.
Agenda TdBI di Banyuwangi tersebut akan berlangsung hingga Kamis (31/7/2025) dengan puncak Etape terakhir finish di Gunung Ijen Kecamatan Licin.
(auh/hil)