Kapal cepat Banyuwangi-Denpasar yang digagas Pemprov Jatim akan segera beroperasi untuk masyarakat umum. Kapal cepat itu akan diresmikan awal Agustus 2025 ini.
"Sampai saat ini progresnya bagus. Kapal cepat ini akan diresmikan langsung oleh Ibu Gubernur Jawa Timur pada awal Agustus mendatang. Ini sekaligus menjadi hadiah istimewa dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Nyono di Surabaya, Senin (28/7/2025).
Nyono menyebut kapal cepat itu akan jadi opsi untuk warga Jatim menuju ke Denpasar maupun dari Denpasar menuju ke Banyuwangi. Kapal cepat itu akan berangkat dari Dermaga Marina Boom Banyuwangi menuju Pelabuhan Serangan Denpasar, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harapkan moda transportasi laut ini menjadi solusi praktis untuk menghindari kemacetan yang kerap terjadi di lintas darat Ketapang-Gilimanuk," tambahnya.
Nyono menyebut pengoperasian kapal cepat ini merupakan buah dari kerja keras Pemprov Jatim dalam menghadirkan pilihan transportasi yang lebih efisien dan nyaman bagi masyarakat.
Menurut Nyono, respons masyarakat terhadap layanan ini sangat menggembirakan.
"Kemarin saya cek saat uji coba selama beberapa hari, penumpangnya mencapai 100 orang. Banyak dari mereka yang memarkirkan kendaraan pribadi di Marina Boom, lalu melanjutkan perjalanan ke Bali dengan kapal cepat. Sesampainya di Bali, mereka tinggal naik taksi online atau angkutan sewa khusus (ASK)," paparnya.
Untuk urusan logistik dan kenyamanan, kapal ini memang dirancang cukup ramah bagi pelancong. Penumpang diperbolehkan membawa koper atau bahkan sepeda pancal untuk digunakan berkeliling Bali. Biaya parkir di Marina Boom pun terjangkau, hanya Rp 5.000 per hari.
Tiket kapal ditawarkan dalam dua kategori, yakni kelas reguler seharga Rp 225.000 dan kelas VVIP Rp 275.000 per orang. Harga tersebut sudah termasuk fasilitas bagasi hingga 20 kilogram. Dengan durasi pelayaran sekitar 2,5 jam, penumpang dijanjikan perjalanan yang lebih cepat dan bebas stres dibandingkan opsi darat yang kerap terjebak kemacetan di pelabuhan tradisional.
Kapal cepat ini melayani penyeberangan sebanyak enam kali dalam sepekan, dari Rabu hingga Senin. Hari Selasa dialokasikan untuk perawatan kapal. Rute pelayaran juga tidak memerlukan jumlah penumpang minimal, sehingga jadwal tetap berjalan meski jumlah penumpang terbatas.
Adapun jadwal keberangkatan dari Marina Boom, Banyuwangi adalah pukul 09.00 WIB dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Serangan, Denpasar pukul 11.30 WIB. Sebaliknya, kapal kembali dari Serangan pada pukul 13.00 atau 14.00 WITA dan akan berlabuh kembali di Banyuwangi sekitar pukul 15.30 WIB.
Pengoperasian jalur ini bukan semata menawarkan kecepatan, tetapi juga memperkuat konektivitas antarwilayah sebagai bagian dari pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dermaga Marina Boom Banyuwangi yang sebelumnya dikenal sebagai destinasi wisata, kini berubah menjadi simpul transportasi antarpulau yang strategis.
"Penumpang tidak perlu lagi berdesak-desakan di pelabuhan konvensional. Tinggal datang, naik kapal, dan sampai di Bali dengan nyaman. Ini model transportasi modern yang mulai kami kembangkan di Jatim," tambah Nyono.
Langkah ini dipandang sebagai inovasi penting dalam sektor transportasi laut, sekaligus sebagai jawaban atas kebutuhan mobilitas tinggi antara dua daerah yang selama ini memiliki keterkaitan budaya, ekonomi, dan pariwisata yang erat.
Dengan kapal cepat yang kini beroperasi setiap pagi, masyarakat Jawa dan Bali memiliki alasan baru untuk bepergian lintas pulau dengan cara yang lebih efisien, nyaman, dan penuh pengalaman. Sebuah awal baru bagi wajah transportasi laut di Indonesia.
(dpe/abq)