Kemacetan parah selama hampir sepekan di jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi menuai reaksi keras dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Menyikapi dampak besar terhadap aktivitas ekonomi dan citra pemerintah daerah, Ipuk mendatangi langsung kantor ASDP Ketapang dan meminta pihak operator pelabuhan untuk lebih kooperatif dalam mengatasi persoalan ini.
Ipuk menyayangkan kurang sigapnya penanganan kemacetan dan menyebut kondisi ini seharusnya bisa diantisipasi lebih awal.
"Kalau di kami, pemerintah daerah, kondisi seperti seharusnya sudah bisa diantisipasi. Tapi, karena ini di luar kapasitas kami, maka kami menyesalkan kondisi ini harus terjadi karena ada keterbatasan operasional kapal tapi tidak ada penambahan kapal yang diperbantukan hingga kondisinya menjadi seperti sekarang," tegas Ipuk di hadapan GM ASDP Ketapang, Sabtu (26/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipuk bahkan telah bersurat ke sejumlah pejabat tinggi negara, meminta bantuan dan solusi atas persoalan kemacetan yang terjadi akibat terbatasnya operasional kapal.
"Kami bahkan bersurat kepada menteri perhubungan, wakil menteri perhubungan, komisi V untuk menyampaikan kesulitan kami dan meminta solusi termasuk meminta penambahan kapal perbantuan di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk," ujar Ipuk.
Ia berharap kondisi saat ini bisa menjadi pembelajaran bersama, agar tidak terulang kembali di masa mendatang. Ipuk juga mengapresiasi hadirnya satu kapal perbantuan yang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang, dan meminta agar dua kapal lainnya yang telah lolos pemeriksaan bisa segera dioperasikan.
"Kami berharap dua kapal lagi bisa dioperasikan sehingga kemacetan tidak lagi jadi momok bagi kita bersama. Dan ini menjadi momok buruk bagi kami, karena anggapannya kepala daerah tidak bertindak baik dalam kondisi ini padahal itu bukan kewenangan kami. Terima kasih dengan adanya 1 kapal perbantuan yang tengah menuju ke sini," ungkap Ipuk.
Kemacetan yang mengular dari Pelabuhan Ketapang hingga ke wilayah utara Banyuwangi telah mengganggu aktivitas warga. Ipuk menegaskan, banyak masyarakat yang mengeluh tidak bisa bekerja dan mencari nafkah secara optimal akibat kemacetan ini.
(erm/hil)