Bangun Pesisir, PT BSI Gandeng Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Bangun Pesisir, PT BSI Gandeng Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Amir Baihaqi - detikJatim
Sabtu, 26 Jul 2025 00:30 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MOA) PT BSI dan FPIK UB
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MOA) PT BSI dan FPIK UB (Foto: Dok. Istimewa)
Banyuwangi -

Komitmen PT Bumi Suksesindo (PT BSI) untuk terus memberi manfaat positif patut untuk dijadikan teladan. Terbaru, anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk ini menggandeng Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB), dalam upaya membangun masa depan pesisir.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MOA) dilakukan di Ruang Sidang Lantai 2 FPIK UB, pada Rabu, 23 Juli 2025. Dokumen ditandatangani oleh Dekan FPIK UB, Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, M.P, Direktur Utama PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri, dan General Manager of Operations (GMO) sekaligus Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BSI, Roelly Franza.

Momen bersejarah ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh pimpinan fakultas, para dosen, dan perwakilan dari pihak perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara institusi pendidikan dan sektor industry. Khususnya dalam bidang pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

ADVERTISEMENT

Kerjasama mencakup berbagai aspek seperti pengembangan penelitian terapan, penyelenggaraan program magang dan pelatihan bagi mahasiswa. Kolaborasi dalam pemberdayaan masyarakat pesisir, hingga penerapan teknologi di bidang perikanan dan kelautan.

Dekan FPIK UB, Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, M.P, menegaskan bahwa kerja sama yang terjalin dengan pelaku investasi PT BSI merupakan langkah nyata dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang kontekstual dan berdaya guna.

"FPIK UB terus mengedepankan keterkaitan antara teori dan praktik. Kemitraan ini akan menjadi penghubung penting dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap menjawab tantangan industri," kata Asep, sapaan akrabnya, Sabtu (26/7/2025).

Hal senada juga dilontarkan Direktur Utama PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri. Menurutnya, kemitraan tersebut merupakan bukti komitmen dan kesungguhan perusahaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab.

"Kami percaya bahwa kerja sama dengan institusi seperti FPIK UB akan memperkuat kontribusi dalam bidang inovasi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat lokal," ungkapnya.

Sementara itu, GMO sekaligus KTT PT BSI, Roelly Franza, menjabarkan bahwa pihaknya membuka peluang kolaborasi seluas-luasnya demi mendukung pengembangan kawasan pesisir secara berkelanjutan.

"Kami melihat banyak potensi yang bisa dimaksimalkan bersama, terutama dalam peningkatan kapasitas masyarakat dan konservasi berbasis riset," bebernya.

Dalam kerjasama, PT BSI dan FPIK UB sepakat untuk membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan. Serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama di sektor pesisir dan kelautan.

Penting diketahui, PT BSI adalah pelaku investasi di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. PT BSI merupakan pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012.

Wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, meliputi Desa Kandangan, Sarongan, Sumberagung, Sumbermulyo dan Pesanggaran.

Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk tersebut telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020. Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN ini menjalankan operasi produksi tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan pesanggaran, Banyuwangi.

Sebagai pelaku investasi, PT BSI terus menancapkan komitmennya kepada masyarakat. Program PPM atau CSR terus digelontorkan dengan 8 program utama. Meliputi program bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga komunitas dan infrastruktur.




(dpe/abq)


Hide Ads