.webp)
Pasca temuan beras oplosan oleh pemerintah pusat, Pemkot Surabaya menggencarkan sidak pengasawasan di pasar-pasar. Hal ini untuk mengidentifikasi praktik pengoplosan beras premium dengan beras medium.
Sidak pengawasan beras oplosan dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya (Dinkopungdag) bersama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan dari Polrestabes Surabaya.
"Kita sudah melakukan sidak beberapa kali. Teman-teman perindustrian perdagangan dan juga Satgas Pangan dari teman-teman Polda juga turun untuk selalu memeriksa di pasar-pasar," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada wartawan di Jalan Jimerto, Jumat (25/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pemeriksaan Satgas Pangan di beberapa titik pasar Surabaya, belum ditemukan praktik beras oplosan. Meski begitu pengawasan akan terus ditingkatkan.
"Sinergi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk memberantas praktik curang ini di Kota Surabaya," katanya.
Eri menekankan pentingnya kesadaran moral dan kejujuran dari para pedagang. Ia pun mengajak para pelaku usaha untuk kembali kepada nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
"Setiap manusia kalau hatinya kuat dengan dasar agama dan menjalankan Pancasila, InsyaAllah tidak akan berbuat curang. Tapi itu semua harus dikembalikan lagi bagaimana kita menjaga perlakuan," tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat melaporkan bila menemukan praktik beras oplosan. Karena peran masyarakat dibutuhkan untuk membantu pengawasan yang dilakukan Pemkot Surabaya.
"Maka saya berharap satu, kalau ada yang menemukan ini segera laporkan baik ke Satgas Pangan maupun ke Pemerintah Kota karena kami tidak bisa melihat sendiri, ngetes sendiri, sampai ke bawah-bawah," pungkasnya.
(dpe/abq)
