Jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ponorogo mengalami pengurangan. Hal itu terjadi setelah adanya selisih jumlah siswa baru dan siswa lulus pada tahun ajaran 2025/2026. Data terbaru menyebutkan ada pengurangan sebanyak 385 siswa dibandingkan tahun sebelumnya.
Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono mengungkapkan, saat ini penerima MBG dari kalangan siswa sebanyak 2.604 orang, dari sebelumnya 2.989 siswa. Sedangkan untuk kategori ibu menyusui dan balita tetap berada di angka 302 penerima.
"Jumlah program MBG turun 385 siswa, karena kita menyesuaikan jumlah siswa di setiap sekolah penerima MBG," kata Letkol Dwi Soerjono kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, perubahan ini terjadi akibat selisih antara jumlah siswa yang lulus dan siswa baru yang masuk dalam tahun ajaran baru. Meski ada pengurangan penerima, jumlah satuan pendidikan yang menjadi sasaran program tidak berubah, yakni tetap 16 sekolah dari jenjang TK hingga SMP.
"Yang berubah jumlah porsinya, tapi untuk sasaran tetap 16 lembaga pendidikan mulai TK sampai SMP," jelasnya.
Dandim menegaskan bahwa skema penyaluran bantuan MBG tidak mengalami perubahan. Baik dari sisi porsi, kualitas makanan hingga kandungan gizinya masih sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN).
"Porsinya kita sesuaikan SOP-nya dari dapur dan dari kepala gizi. Tidak berubah dan tidak mengurangi takaran gizinya," tegas Dwi Soerjono.
Di sisi lain, pihaknya juga melakukan sejumlah evaluasi selama pelaksanaan program MBG. Salah satu yang disoroti adalah menu makanan yang disediakan. Banyak siswa disebut tidak menghabiskan makanan ketika lauk yang disajikan adalah tahu, tempe, atau daging ayam.
"Memang ada beberapa evaluasi terkait menu, pihak dapur SPPG juga sudah mulai melakukan perubahan dengan lauk olahan ikan. Makanya kita ganti biar lebih bervariasi," pungkasnya.
Program MBG sendiri merupakan upaya peningkatan gizi anak usia sekolah yang diinisiasi sebagai bagian dari gerakan nasional penanggulangan stunting dan peningkatan SDM unggul di daerah.
(auh/hil)