.webp)
Di balik program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) yang terus berkembang di berbagai daerah, ada satu lembaga atau perusahaan yang perannya nyaris tak tersorot publik. Saat peluncuran 80.081 Kopdes oleh Presiden, nama itu juga tidak disebut. Nama itu adalah PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat yang nyatanya telah bermitra dengan desa-desa.
Perusahaan yang dipimpin oleh Anas Alhifni ini sejak awal digandeng sebagai pendamping utama, dalam pengembangan kapasitas koperasi, dan strategi pemberdayaan ekonomi desa berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
"Kami memang tidak banyak tampil di depan, tapi sejak awal kami ikut mendesain arah gerakan ini agar benar-benar membumi dan sesuai dengan kultur masyarakat desa," kata Gus Anas, sapaan akrab KH. Anas Al Khifni pada wartawan, Kamis (23/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perekonomian PP Sunan Drajat, menurut Gus Anas, menjadi penyusun naskah kurikulum pelatihan Kopdes, termasuk modul kaderisasi ekonomi desa dan pendampingan sistem koperasi syariah.
"Kami tak hanya memberikan pelatihan, tapi juga pendampingan berkelanjutan. Bahkan beberapa koperasi desa kini sudah mandiri karena pendampingan intensif dari tim kami," ujarnya.
Meski kontribusinya cukup besar, peran Perekonomian PP. Sunan Drajat selama ini memang jarang disebut dalam berbagai publikasi dan pemberitaan. Namun, hal itu tak menjadi soal bagi Gus Anas dan timnya. Namun kalau ada desa yang menafikan kerja kerasnya, maka hal ini yang perlu diluruskan.
"Jangan hanya gara-gara terpengaruh dari oknum penumpang gelap dengan janji manisnya, mereka melupakan peran kami, ini yang tidak baik dan harus diluruskan," tegasnya.
Gus Anas mengungkapkan, 4 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang bekerja sama dengan Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran Lamongan hingga saat ini masih berjalan cukup baik. Keempat Kopdes tersebut berada di Baureno Bojonegoro, Balongpanggang Gresik, Karangagung Palang Tuban dan Rengel Tuban, yang selama ini menjadi basis pertanian dan komunitas pesantren.
"Masing-masing Kopdes kini aktif dalam rantai distribusi bahan pangan, hasil pertanian lokal, serta penyaluran barang kebutuhan pokok masyarakat," jelasnya.
Gus Anas menyatakan, pengoperasian Kopdes ini adalah bagian dari roadmap besar pemberdayaan ekonomi pesantren dan desa berbasis komoditas lokal. Langkah ini sebagai komitmen mendukung program Presiden Prabowo Subianto mewujudkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan.
"Empat Kopdes ini bukan hanya koperasi formal, tapi agen perubahan di tingkat desa. Mereka kami bentuk sebagai mitra Perkom dalam menyerap, mengolah, dan mendistribusikan hasil petani. Ini inline dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan ketahanan pangan dari akar rumput," paparnya.
Kopdes diproyeksikan menjadi simpul distribusi yang tak hanya berorientasi pasar, tapi juga berperan sebagai edukator ekonomi umat. Perkom juga menggandeng lembaga keuangan syariah dan pelatihan wirausaha untuk memperkuat kapasitas Kopdes dan para pelakunya. Selain distribusi pangan, ke depan Kopdes juga akan mengembangkan unit usaha baru seperti penggilingan padi, pengolahan hasil tani, hingga koperasi retail dan warung santri.
"Kerjasama kami dengan Kopdes sebagai wujud dukungan Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat kepada program Presiden Pak Prabowo Subianto," imbuhnya.
Kerjasama dengan Kopdes ini, tambah Gus Anas, tidak akan berhenti di sini saja, ada beberapa titik lokasi akan segera diresmikan, di wilayah seperti di Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan lainnya.
"Kami akan terus berlanjut bekerjasama dengan Kopdes di beberapa titik berikutnya yang memiliki komitmen dengan perekonomian Sunan Drajat," ungkapnya
(auh/hil)
