70% Pelanggar Operasi Patuh Semeru di Ponorogo Pelajar

70% Pelanggar Operasi Patuh Semeru di Ponorogo Pelajar

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 22 Jul 2025 11:30 WIB
Operasi Patuh Semeru 2025
Operasi Patuh Semeru 2025/Foto: Istimewa
Ponorogo -

Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar selama sepekan di Ponorogo mengungkap angka pelanggaran lalu lintas yang mencengangkan. Dari total 2.047 pelanggar yang tercatat, sebanyak 70 persen di antaranya ternyata pelajar.

"Data yang ada lebih dari 2.000 pelanggar. Tepatnya 2.047. Dan dari jumlah itu, 1.135 pelanggar merupakan pelajar," ungkap Kasatlantas Polres Ponorogo AKP Bayu Pratama Sudirno, Selasa (22/7/2025).

Operasi yang berlangsung sejak 14 hingga 21 Juli 2025 ini melibatkan gabungan personel dari Satlantas dan Propam Polres Ponorogo. Selain penegakan hukum, aparat juga melakukan kegiatan edukasi dan imbauan kepada masyarakat terkait pentingnya keselamatan berkendara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak hanya menindak, tapi juga memberikan imbauan kepada masyarakat. Penegakan hukum tetap berjalan, tetapi edukasi juga kami lakukan secara intensif," jelas AKP Bayu.

Untuk mencegah praktik pungli atau penyimpangan selama operasi, Propam dilibatkan sebagai pengawas langsung di lapangan. "Sesuai petunjuk pimpinan, penindakan dilakukan dengan pengawasan ketat agar tidak terjadi transaksi atau penyimpangan di lokasi," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Dalam rincian pelanggaran, kategori pengendara di bawah umur menempati urutan tertinggi dengan 1.036 pelanggaran. Disusul pelanggaran tidak memakai helm sebanyak 604 kasus, melawan arus 69 pelanggaran, dan pelanggaran lainnya.

"Yang paling banyak pelanggarannya adalah pengendara di bawah umur. Ini menunjukkan masih lemahnya pengawasan dan kesadaran di kalangan pelajar," ucap Bayu.

Selain itu, Satlantas juga mencatat 18 pelanggaran terekam lewat ETLE Mobile, sementara sisanya sebanyak 2.029 dilakukan dengan tilang manual. Ada pula 687 pengendara yang hanya diberikan imbauan karena pelanggarannya masih bersifat ringan.

Salah satu perhatian khusus dalam operasi ini adalah keselamatan anak-anak yang dibonceng orang tuanya tanpa perlindungan memadai.

"Kami juga mengedukasi para orang tua. Anak-anak yang dibonceng juga wajib memakai helm demi keselamatan mereka," pungkas AKP Bayu.




(auh/hil)


Hide Ads