Ribuan masyarakat Jember mengikuti kegiatan Apel Kebangsaan Cinta Pluralisme di Alun-Alun Jember. Kegiatan tersebut diikuti oleh setiap desa, kecamatan dan sejumlah organisasi perangkat daerah Jember, dengan membawa hasil bumi dan tumpengan yang beragam.
Bupati Jember, Muhammad Fawait menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan pengejawantahan dari Bhinneka Tunggal Ika. Menjadi cerminan bahwa Jember memiliki banyak budaya namun tetap harus menjaga persatuan dengan kokoh.
"Kegiatan ini mengusung wujud Binneka Tunggal Ika. Kita tak membeda-bedakan orang berdasarkan suku dan budayanya," katanya, Senin (21/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagelaran budaya ini merupakan kali pertama yang diselenggarakan oleh Kabupaten Jember. Pihaknya berjanji, bahwa tahun depan akan menggelar kegiatan serupa, dengan lebih besar dan semarak.
"Akan kami angkat menjadi acara internasional. Kami akan suport anggaran, kalau bisa lebih besar dari JFC," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Fawait itu juga mengingatkan, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki budaya. Apalagi, kata dia, kebudayaan terkadang memberikan gambaran untuk masa depan.
"Kita tunjukkan, bahwa rakyat Jember yang memulai untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia," paparnya.
Gus Fawait menambahkan, dirinya merasa senang dengan setiap pertunjukan yang ditampilkan. Terutama mengenai geliat UMKM yang benar-benar hidup.
"Saya senang, UMKM benar-benar hidup, dan berjajar di sepanjang rute kirab budaya. Mulai dari depan KFC hingga Alun-Alun Jember," tandasnya.
Sebagai informasi, ribuan peserta mengenakan pakaian khas budaya masing-masing dalam acara Apel Kebangsaan Cinta Pluralisme. Semua desa dan masyarakat yang terlibat, menampilkan seni budaya, seperti reog, tak butakan dan tari pecut.
Kegiatan tersebut juga terdiri atas kirab budaya Nusantara, sedekah bumi dan pameran pusaka. Seluruh suku, budaya dan agama yang ada di Jember menyatu dalam kegiatan ini.
(prf/ega)