Cara Walkot Eri Agar Lampu Dekorasi Kota Lama Tak Dicuri Lagi

Cara Walkot Eri Agar Lampu Dekorasi Kota Lama Tak Dicuri Lagi

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 17 Jul 2025 17:15 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Beberapa waktu lalu, warga Surabaya dihebohkan dengan aksi pencurian lampu dekorasi di kawasan Kota Lama Surabaya. Pelaku naik di atas motor untuk mencuri lampu. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun memiliki berbagai cara untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Sebelumnya, berdasarkan video yang beredar, pelaku terlihat berhenti di pinggir Jalan Mliwis dengan sepeda motor matiknya tepat di dekat lampu dekorasi tersebut. Ia kemudian beberapa kali menengok situasi sekitar.

Setelah dirasa aman, ia langsung berdiri dari motornya dan menggapai satu lampu dekorasi itu. Tak butuh waktu lama, lampu yang berada di genggamannya langsung dibawa kabur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau kemarin lampu iku ono sing (ada yang) hilang, CCTV-ne kan (pencuri) munggah (naik) sepeda motor. Nanti kita minta penguatan penjagaan," kata Eri kepada wartawan di Jalam Jimerto, Kamis (17/7/2025).

Selain itu, Eri juga meminta jajarannya untuk meninggikan posisi lampu. Sehingga pencuri tidak bisa mengambil, meski sudah berdiri di atas motor.

ADVERTISEMENT

"Kita juga akan menguatkan posisi lampu, nanti juga akan kita naikkan sedikit (lampu). Jadi lek munggah motor pun ya nggak iso (bisa). Jadi kita harus antisipasi itu," jelasnya.

Kemudian, Pemkot Surabaya juga melaporkan kejadian ke Polrestabes untuk segera ditindaklanjuti. Lalu meminta warga sekitar atau jasa foto dan video untuk memotret bila menemukan aksi pencurian bila tidak berani menegur, nantinya akan segera ditindaklanjuti pemkot.

Ia pun minta tolong kepada warga Surabaya untuk saling menjaga kotanya. Sebab dia yakin, pencuri bukanlah warga Kota Pahlawan.

"Lek ono pencuri tak proses sing luwih abot. Sing nyolong iki aku yakin duduk wong Suroboyo," ujarnya.

"Nek wong Surabaya, nanti disanksi sosial. Jadi nanti kalau itu orang Surabaya, KTP Surabaya langsung tak dudukno. Iki loh KTP wong Surabaya omahne nang kene. Meskipun wajahnya ndak ada. Sehingga apa? Orang akan tahu. Ini akan belajar ya, menjaga kotanya, ditandani kotanya, diapiki, dicolong. Tapi aku mau muga-muga ngerti dosa ae," pungkasnya.




(auh/hil)


Hide Ads