Rombongan orang berbaju putih yang melakukan ritual di Puncak Gunung Lawu viral di media sosial. Polisi menyebut mereka berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) Purwodadi, Jawa Tengah.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun mengatakan ritual yang digelar rombongan jemaah Nahdlatul Ulama (NU) asal Purwodadi, Jawa Tengah itu masih masuk rangkaian Suro.
"Rombongan dari kelompok Nahdlatul ulama (NU) Purwodadi Jateng. Mereka ada sekitar 100 orang yang mendaki," ujar Erik, Senin (14/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka memang sedang ritual di bulan Suro dengan mendaki di puncak Gunung Lawu. Mereka dari Purwodadi Jawa Tengah," imbuhnya.
Menurut Erik, selain melakukan ritual, mereka juga berziarah ke ke Sunan Lawu setiap tanggal 11 Suro. Total mereka telah melakukannya sebanyak 14 kali.
Erik juga membantah bahwa rombongan tersebut merupakan kelompok aliran sesat. Sebab, pembacaan yang dilakukan tidak keluar dari syariat Islam.
"Bukan kelompok sesat. Mereka berdoa yang diucapkan mengaji dan tawasulan," tandas Erik.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan rombongan orang dengan berpakaian serba putih berada tugu di puncak Gunung Lawu viral di media sosial. Rombongan itu disebut-sebut tengah melakukan ritual.
Dalam video berdurasi 23 detik itu tersebut tampak sebagian orang mengelilingi tugu puncak Hargo Dumilah, Lawu. Sebagian lagi, duduk mengelilingi tugu puncak Lawu.
Di antara rombongan tersebut tampak para pendaki yang tampak kebingungan dengan kegiatan tersebut. Sebagian mereka kemudian merekam aktivitas itu.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa saat dikonfirmasi membenarkan video tersebut terjadi di puncak Lawu. Ini setelah pihaknya berkoordinasi dengan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu.
"Betul, kita sudah cek video yang viral tersebut lokasi memang benar di puncak Gunung Lawu,. Kita sudah konfirmasi ke pihak pengelola dan Perhutani KPH Lawu," kata Erik, Senin (14/7/2025).
(dpe/abq)