Keselamatan Pelayaran Jadi Atensi Pelni Usai KMP Tunu Pratama Tenggelam

Keselamatan Pelayaran Jadi Atensi Pelni Usai KMP Tunu Pratama Tenggelam

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 12 Jul 2025 19:20 WIB
Sidak untuk memastikan keselamatan pelayaran oleh PT PELNI di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Sidak untuk memastikan keselamatan pelayaran oleh PT PELNI di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Keselamatan pelayaran semakin menjadi perhatian setelah insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali pada 2 Juli 2025. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memastikan kesiapan operasional dan kepatuhan terhadap standar keselamatan pelayaran.

Salah satu caranya dengan melakukan sidak oleh Direktur Utama Pelni, Tri Andayani di Pelabuhan Tanjung Perak. Sidak itu dilakukan di atas KM Dorolonda.

Ada beberapa alat keselamatan vital yang diperiksa seperti sekoci, liferaft, jaket keselamatan, dan Marine Evacuation System (MES). Tujuannya, untuk memastikan kondisi fasilitas serta peralatan keselamatan selalu siap digunakan saat terjadi situasi darurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kapal Pelni memiliki muster list yang wajib rutin berlatih drill untuk menjaga kesiapan menghadapi situasi darurat. Karena hari sial tidak ada di kalender, jadi semua ABK Pelni harus selalu siap siaga menghadapi situasi darurat dan memastikan keselamatan setiap penumpang," ujar Direktur Utama Pelni Tri Andayani, Sabtu (12/7/2025).

Kepala DPA Pelni Fauzi Indrijanto turut menambahkan bahwa Pelni juga telah menerapkan safety management certificate. Hal itu dilakukan melalui latihan keadaan darurat atau drill hingga memastikan seluruh alat keselamatan kondisinya prima dan siap digunakan.

ADVERTISEMENT

"Sepanjang tahun ini kami juga workshop keselamatan ke sejumlah kapal penumpang untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian anak buah kapal dalam penanganan situasi darurat," beber Fauzi.

Pelayanan pada peralatan keselamatan yang optimal tersebut juga dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap transportasi laut nasional.

"Kami meyakini bahwa jika seluruh alat keselamatan diperiksa secara rutin, terawat dengan baik, dan siap pakai, maka bukan hanya aspek keselamatan yang terjamin, tetapi juga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan Pelni," ucap Kepala Cabang Pelni Surabaya, Roni Abdullah.

Bukan hanya itu, diperlukan sinergi antara awak kapal, pengelola pelabuhan, hingga otoritas terkait untuk membangun sistem keselamatan pelayaran yang berkelanjutan.

"Ini adalah tanggung jawab bersama, dan kami di Cabang Surabaya akan terus mendorong peningkatan pelayanan, pengawasan, serta pemeliharaan peralatan keselamatan secara konsisten di seluruh kapal yang beroperasi dari wilayah kami," pungkasnya.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads