Ledakan dahsyat mengguncang sebuah rumah di Desa Sanganom, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Senin (7/7/2025) dini hari. Rumah milik Saifur Rizal (35) porak-poranda, sementara pemiliknya mengalami luka parah akibat ledakan tersebut.
Suasana pagi itu mendadak mencekam saat suara ledakan keras terdengar sekitar pukul 05.00 WIB. Warga yang panik segera berhamburan ke luar rumah.
Begitu tiba di lokasi, mereka menemukan rumah milik Saifur Rizal rusak berat di bagian depan sisi kanan. Lebih memilukan, Saifur ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya terluka parah, dengan pergelangan tangan kiri putus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban cukup mendapat luka yang parah. Tangan sebelah kiri putus, kemudian ada luka bakar di kaki, di kepala, dan dada, sehingga akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Choirul Mustofa, Selasa (8/7/2025).
Awalnya, korban sempat dilarikan ke RSUD Grati, Kabupaten Pasuruan. Namun karena luka bakar yang dideritanya sangat serius, yakni mencapai 80 persen, tim medis memutuskan merujuk Saifur ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.
"Diperkirakan luka yang dialami akibat ledakan itu mencapai 80 persen," jelas Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi.
Dugaan Bondet Meledak
Polisi yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi hingga radius 20 meter dari titik ledakan. Tim Gegana Jibom Satbrimob Polda Jatim diterjunkan untuk melakukan penyisiran di sekitar rumah korban guna memastikan situasi aman sebelum olah TKP dilakukan.
"Berdasarkan hasil olah TKP, tadi sempat disisir terlebih dahulu oleh Gegana Jibom Satbrimob Polda Jatim. Kemudian setelah dinyatakan aman, tim Labfor Polda Jatim beserta Inafis dari Polres Pasuruan Kota melakukan olah TKP," kata Iptu Choirul Mustofa, Senin (7/7/2025).
Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi, polisi menduga ledakan bersumber dari bondet, yakni bahan peledak rakitan yang selama ini kerap digunakan untuk tindak kriminal.
"Saat ini untuk penyebab yang pasti masih dalam penyelidikan, namun berdasarkan barang bukti sementara, kemungkinan besar ledakan tersebut disebabkan oleh bondet yang dirakit oleh korban," imbuhnya.
Lebih lanjut, Choirul menjelaskan bahwa bondet tersebut dibuat menggunakan bahan peledak kategori low explosive. Petugas menemukan beberapa sisa bahan petasan kecil di lokasi.
"Bahan peledak low explosive. Ada bahan petasan kecil-kecil yang kita temukan. Kemungkinan bondet dibuat dari petasan-petasan tersebut," jelasnya.
Namun, pihak kepolisian masih menyelidiki tujuan pembuatan bondet tersebut oleh korban. Hingga saat ini, sebanyak 10 saksi telah diperiksa, mulai dari istri, orang tua, hingga tetangga korban.
"Untuk tujuan apa bondet itu dibuat, kami masih melakukan penyelidikan," tegas Choirul.
Masih Dalam Penyelidikan
Polisi belum bisa meminta keterangan langsung dari Saifur Rizal lantaran kondisinya yang masih sangat kritis. Saat ini fokus utama adalah perawatan intensif di RSUD dr Soetomo.
Sementara, penyelidikan mendalam atas insiden ini terus dilakukan, termasuk mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain atau dugaan aktivitas terlarang di balik perakitan bondet tersebut.
(irb/hil)