Sistem penerimaan siswa baru (SPMB) tahun 2025 jenjang SMP Negeri di Kabupaten Mojokerto mendapatkan 8.676 siswa baru. Hanya 5 dari 41 sekolah yang tidak mencapai pagu dengan total kurang 60 siswa baru.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono menjelaskan, SPMB jenjang SMPN gelombang I digelar 19-27 Mei 2025. Dilanjutkan masa sanggah 28-31 Mei dan daftar ulang siswa baru 2-3 Juni.
Sedangkan gelombang II pada 16-17 Juni. Menurutnya, tahun ajaran baru 2025-2026 dimulai pada 14 Juli nanti. Pada SPMB 2025, 41 SMPN di Kabupaten Mojokerto menerima 8.676 sisa baru dari pagu 8.736 atau 273 rombongan belajar (rombel). Setiap rombel berisi 32 siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini, kekurangan siswa hanya 60 anak dari pagu 8.736 siswa," jelasnya kepada wartawan di kantornya, Jalan RA Basuni, Sooko, Selasa (8/7/2025).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindik Kabupaten Mojokerto Mujiwati menuturkan, hanya 5 dari 41 SMPN di wilayahnya yang tidak mencapai pagu siswa baru dalam SPMB 2025. Seluruhnya berlokasi di wilayah pinggiran Bumi Majapahit.
Yaitu SMPN 3 Gondang kurang 10 siswa, SMPN 3 Pacet kurang 21 siswa, SMPN 2 Trawas kurang 13 siswa, SMPN Satu Atap (Satap) Jatirejo kurang 15 siswa, serta SMPN 3 Ngoro Satap kurang 1 siswa. Menurutnya, 5 SMPN ini tidak mencapai pagu karena persaingan dengan sekolah swasta.
"Ini menjadi tantangan bagi para kepala sekolah untuk berinovasi membuat sekolahnya lebih menarik," terangnya.
Mujiwati menambahkan, minat masyarakat terhadap SMPN di masing-masing kecamatan dipengaruhi faktor berbeda. Ia memberi contoh SMPN di Kecamatan Ngoro yang diminati siswa baru karena prestasi akademis. Mulai dari siswanya sering menjuarai lomba akademis, hingga lulusannya banyak diterima di SMA negeri.
"Trawas menonjolkan prestasi nonakademis, seperti olahraga. Kalau Gondang masih imbang antara prestasi akademis dan nonakademis," tandasnya.
(auh/abq)