Canda dan tawa bocah 8 tahun itu terhenti selamanya di dekat tiang besi. Arshad Firas Dhyiaulhaq, bocah 8 tahun di Sidoarjo meninggal dunia usai tersengat kabel listrik yang menjuntai di area terbuka dekat Yayasan Wachid Hasjim, Sedati. Peristiwa memilukan ini meninggalkan luka di hati keluarga dan warga sekitar.
Insiden pilu ini terjadi Jumat (27/6/2025) sore. Awalnya, bocah kelas 3 SD ini dilaporkan sedang bermain di sekitar area yayasan. Sehari-hari, ia tinggal bersama orang tuanya di rumah kos dekat TKP.
Menurut kesaksian Septian Ariya (29), seorang pedagang di lokasi, bocah itu sempat memanggil dirinya beberapa saat sebelum peristiwa naas itu terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anaknya sempat manggil saya, tapi saya kira cuma main biasa. Nggak lama saya lihat dia sudah tergeletak dekat tiang besi. Warga sempat menyentuh, tapi malah kesetrum juga," ujar Septian, Sabtu (28/6/2025).
Kepanikan warga langsung terjadi. Ketua RT setempat bersama warga berupaya mencari sumber listrik dan memutus aliran sebelum korban dapat dievakuasi. Ironisnya, proses evakuasi memakan waktu lama.
"Kami sayangkan bahwa kejadian nya itu pukul 16.30 WIB baru dievakuasi sekitar pukul 19.30 WIB," imbuh Septian.
Polisi dari Polsek Sedati yang datang ke lokasi melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti berupa kabel hitam sepanjang 1,5 meter yang menempel di tiang besi. Meski demikian, keluarga korban menolak dilakukan visum dan memilih langsung membawa jenazah ke Lamongan untuk dimakamkan.Proses tersebut disertai surat pernyataan resmi dari Ketua RT, RW, Sekdes, dan Kepala Desa Sedati Gede.
Respons Yayasan
Pihak Yayasan Wachid Hasjim Sedati dengan tegas menyatakan peristiwa itu tak terkait dengan fasilitas sekolah.
"Kami tegaskan, aliran listrik itu bukan dari sekolahan kami. Setelah dicek, kabel tersebut berasal dari area RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang dikelola oleh BUMDes Sedati. Lokasinya memang dekat sekolah, tapi bukan milik yayasan," jelas Ahmad Suyuti, Sekretaris Yayasan Wachid Hasjim.
Ahmad juga menambahkan, area RTH tersebut biasa dipakai pedagang kaki lima di malam hari. Ia berharap pihak pengelola segera memperbaiki instalasi listrik agar tak kembali menelan korban.
"Kami berharap instalasi listrik yang di RTH yang dikelola oleh BUMDes tersebut untuk diperbaiki, dengan harapan tidak ada korban di kemudian hari," pungkasnya.
Pihak desa telah memberikan bantuan berupa biaya ambulans dan uang duka untuk keluarga korban. Sementara polisi masih melakukan penyelidikan terkait kemungkinan unsur kelalaian dalam kasus ini.
(irb/hil)