Jelang peringatan Suro Agung dan pengesahan anggota baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Polres Gresik membentuk Satuan Tugas Pengamanan (Satgas PAM) Sentot Prawirodirjo. Persiapan ini dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) di Rupatama Sarja Arya Racana Polres Gresik, Kamis (26/6/2025).
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menekankan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan semua elemen masyarakat untuk menjaga keamanan selama peringatan 1 Muharram 1447 H yang bertepatan dengan Suro Agung.
"Pengesahan anggota baru perguruan silat ini rutin tiap tahun, tapi potensi kerawanan tetap harus diantisipasi. Kita perlu satu pola pikir, pola tindak, dan tindakan nyata," tegas Rovan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut beberapa potensi gangguan seperti konvoi, kumpul massal, dan provokasi di media sosial. Seluruh anggota diminta untuk tetap waspada, memegang teguh SOP, dan tidak menganggap remeh situasi di lapangan.
Polres Gresik melarang segala bentuk konvoi atau arak-arakan selama peringatan. Masyarakat diimbau mengikuti doa bersama dari rumah masing-masing.
"Pendekatan persuasif dan penggalangan ke tokoh-tokoh silat juga menjadi kunci pengamanan," tambahnya.
Sebanyak 775 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan pengesahan anggota PSHT di 2 lokasi, Desa Kambingan, Cerme dan Desa Boteng, Menganti. Sebanyak 13 titik rawan akan diberlakukan penyekatan. Termasuk di perbatasan Duduksampeyan-Lamongan, Terminal Bunder, dan sekitar lokasi pengesahan.
Saat rakor tersebut, perguruan silat juga menandatangani ikrar "Prasetya Silat Indonesia". Mereka menyatakan komitmen untuk menjaga persatuan, menjunjung Pancasila, dan menjaga ketertiban masyarakat.
"Kami imbau seluruh perguruan silat bersama-sama menjaga Gresik tetap kondusif," pungkas Rovan.
(dpe/abq)