Sebuah video berdurasi 2 menit 19 detik yang memperlihatkan bocah laki-laki tengah me-review proyek pembangunan jalan desa di Ponorogo viral di media sosial. Dalam video itu, bocah tersebut menyebut angka Rp 190 juta untuk pembangunan rabat jalan di Desa Pager, Kecamatan Bungkal, dan mempertanyakan anggarannya.
Video tersebut merekam kondisi jalan pertanian di Dusun Glagah Malang, lengkap dengan dokumentasi prasasti proyek yang mencantumkan volume pekerjaan sebesar 113,624 meter kubik. Proyek itu bersumber dari dana desa dan dikerjakan oleh Pelaksana Kegiatan Anggaran (PKA) tahun 2024.
Menanggapi hal ini, Tim Pelaksana Kegiatan Pemdes Pager, Nurahman Sugianto, buka suara. Ia memastikan proyek tersebut sudah sesuai prosedur dan telah diperiksa oleh pihak berwenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panjang jalan sekitar 303 meter, lebar 2,5 meter, ketinggian 15 centimeter. Kalau dihitung, volume-nya memang segitu, dan itu yang tertulis di prasasti," jelas Nurahman saat ditemui, Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, pembangunan jalan senilai Rp 190 juta itu sudah rampung dan tidak bermasalah secara administratif maupun teknis.
"Sudah kemarin diperiksa Inspektorat pada 11 Juni, hari Rabu. Tidak ada masalah dengan proyek tersebut," tegasnya.
Nurahman juga menyoroti isi video yang menyebut masih ada bagian jalan yang belum dibangun. Ia menegaskan bahwa proyek difokuskan pada jalur utama terlebih dahulu.
"Kalau untuk video terakhir, part 2 itu, memang belum ada pembangunan di situ. Kami fokuskan dulu di jalur utama yang jadi prioritas," ujarnya.
Ia juga menjelaskan proyek jalan lain yang disebut dalam video, yakni anggaran tahun 2021 sebesar Rp 49 juta. Menurutnya, dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan jalan usaha tani, bukan pembangunan baru.
"Itu tahun 2021, dananya Rp 49 juta untuk pemeliharaan. Waktu itu jalan masih berupa tanah, licin, jadi kami uruk pakai pasir urug. Lokasinya ada di jalan pertanian, jalan setapak," imbuh Nurahman.
Ia juga mengakui bahwa proyek rabat beton tahun 2024 berbentuk huruf L, karena mengikuti kondisi wilayah.
"Bentuknya L, dari utara sampai perempatan selatan masih tanah, timur juga masih tanah. Kalau ke selatan belum cukup anggarannya, jadi kita rabat ke arah barat dulu. Yang sisanya akan kami programkan selanjutnya," jelasnya.
Terkait viralnya video tersebut, pihak desa akan meminta klarifikasi dari pembuat video.
"Ya, kalau dari desa, kami minta pertanggungjawaban dari anak itu. Pertanggungjawaban dari video itu bagaimana maksudnya. Yang jelas, dari sisi kami tidak ada masalah," pungkasnya.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 2 menit 19 detik yang menampilkan bocah laki-laki mereview anggaran jalan pertanian di Ponorogo viral di media sosial. Bocah tersebut menyebut biaya jalan menelan biaya Rp 190 juta pada tahun anggaran 2024.
Dalam video tampak bocah tersebut menunjukkan sebuah prasasti keterangan hasil pengerjaan rabat jalan di Dusun Glagah Malang, Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.
Di dalam prasasti juga disebutkan volume jalan yang di-review bocah tersebut 113,624 meter kubik dengan sumber dana dari desa dan pelaksana kegiatan anggaran (PKA).
Tak hanya itu, bocah tersebut juga menyoroti prasasti proyek pengerjaan jalan lain di lokasi yang sama. Ada pemeliharaan jalan usaha tani tahun anggaran 2021 senilai Rp 49 juta dengan panjang 300 meter dan lebar 200 meter yang bersumber dana desa.
Video yang diunggah diberbagai platform media sosial itu pun ditanggapi beragam oleh warganet. Tak jarang, banyak netizen yang memuji kekritisan bocah tersebut.
(auh/abq)