Pesawat yang harusnya mengantar 760 orang jemaah haji kloter 43 dan 44 asal Banyuwangi pada Selasa (24/6) dini hari waktu setempat dibatalkan oleh Hajj Operation Command Centre diduga akibat meningkatnya perang Iran, Israel, dan Amerika Serikat. Simak penjelasan dari Kemenag Banyuwangi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat membenarkan pihaknya telah menerima kabar tentang munculnya surat resmi dari Hajj Operation Command Centre tentang pembatalan penerbangan kedua kloter tersebut.
Dia sebutkan alasannya yakni karena keselamatan operasional yang tidak dapat ditunda. Imbasnya, 760 jemaah haji kloter 43 dan kloter 44yang seharusnya hari ini sudah tiba di Tanah Air tertunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul. Jadi kalau di surat resmi dari Saudia penundaan belum ditentukan sampai kapan. Tapi ada informasi yang beredar, yang kami juga tidak tahu sumber resminya, penerbangan dijadwalkan ulang pada tanggal 26 (Juni)," kata Chaironi, Selasa (24/6/2025).
Dia jelaskan juga bahwa jemaah haji kloter 43 dan 44 saat ini masih berada di Jeddah. Mereka masih menginap di hotel yang ada di sekitar bandara sembari menunggu informasi lebih lanjut.
"Alhamdulillah fasilitas hotel, konsumsi, sudah terpenuhi dengan baik. Semua jemaah juga dalam keadaan sehat," lanjut Chaironi.
Mengenai dugaan penyebab pembatalan pesawat apakah karena perang Iran dan Israel juga AS, dia sampaikan bahwa dalam surat yang dia terima penjelasan tentang hal itu memang tidak disebutkan.
"Sesuai surat itu, alasannya keamanan operasional. Tidak disebutkan secara rinci (penyebab pastinya)," ujarnya.
Chairani sendiri juga belum bisa memastikan total jumlah jemaah haji yang tertahan. Sebab, sebagian jemaah asal Banyuwangi yang berada di kloter 42 sudah kembali ke tanah air.
"Untuk kloter 42, tadi pagi sudah landing. Sekarang sudah perjalanan menuju Banyuwangi," tutup Chaironi.
(dpe/abq)